RINGKASAN

Ayu dan Reswati menganalisis kebijakan perusahaan, yaitu eficiency cost project. PT XYZ dalam melakukan perancangan unit new model, memerlukan salah satu investasi terbesar di departemen welding yaitu jig upper body. PT XYZ harus melakukan penekanan cost dari investasi jig tersebut. Terdapat dua alternatif pilihan, yaitu alternatif satu membeli Jig baru yang sesuai dengan kebutuhan project dengan biaya investasi awal sebesar Rp 1.300.000.000, atau dengan alternatif kedua yaitu memodifikasi jig yang lama menjadi jig yang sesuai dengan kebutuhan project new model dengan biaya investasi awal sebesar Rp 600.000.000.  Febrina et al., mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja pada PDAM Tirtha Bhagasasi bagian Produksi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan instrument kuisioner. Pengumpulan data juga dilakukan dengan observasi ke lokasi unit produksi serta wawancara. Variabel penelitian yang diteliti terhadap pelaksanaan K3 di bagian produksi adalah Biologi, Fisik, Ergonomi, Psikis dan Kimia.   Fauzi dan Budiady menganalisis seberapa besar atau tinggi potensi menderita gangguan musculoskeletal Maka dilakukan identifikasi dan penilaian dengan metode OWAS dan REBA kepada 3 orang pekerja di perusahaan tersebut. Tahapan awal penelitian ini adalah pembagian kuesioner Nordic Body Map (NBM) kepada pekerja dilanjutkan dengan penilaian posur kerja menggunakan metode OWAS dan REBA. Dan didapati hasil bahwa stasiun kerja tersebut perlu di lakukan investigasi kembali dan perlu dilakukan perubahan sesegera mungkin. Selanjutnya,  Darmawan dan Mulyana melakukan analisis kualitas pelayanan di industry jasa. Penentu kualitas dalam penelitian ini mencakup lima dimensi e-Servqual yaitu design website, reliability, responsiveness, trust, dan personalization. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 100 responden. Penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu e-Service Quality (e-Servqual), Importance Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Deployment (QFD).   Rahman dan Chairani melakukan analisis pengukuran kinerja supply chain menggunakan metode SCOR (Supply chain Operations Reference). Masing-masing indikator kinerja dilakukan proses pembobotan tingkat kepentingannya menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Normalisasi nilai kinerja juga dilakukan untuk menyamakan skala penilaian menggunakan persamaan Snorm De Boer dan hasil akhir dari perhitungan nilai kinerja dianalisis menggunakan metode traffic light system. Hasil akhir dari pengukuran kinerja supply chain ini diketahui bahwa pada periode Oktober 2018 – Maret 2019, nilai kinerja supply chain sudah cukup baik.

Published: 2020-04-10

Articles