Model Konseptual Pengembangan Wisata Bahari Secara Berkelanjutan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Makassar

  • Rosmawaty Anwar Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila
Keywords: marine tourism, institutional, coastal area and small islands.

Abstract

Makassar City has an enermous potential on marine tourism due to its strategic location in the coastal area of Southern Sulawesi. Makassar is surrounded by several small islands, abundant marine resources and many marine tourism attraction. But the development of tourism within coastal area and small islands is showing unbalance situation. To gain proper development of marine tourism in those coastal area and small islands, an institutional approach is needed. This research suggest a conceptual model of sustainable tourism by deciding leading sector and establishing a consortium which bear management collaboration. This institution is representative of all stakeholder and responsible to optimaze coordination, cooperation and consultation within local and regional autorities, tourism industry, local communities, academic institution, non goverment organization, and mass media. It also needs to provide training on community based tourism.

References

Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2006, Makassar dalam Angka, Makassar.

BAPEDALDA Sulawesi Selatan, 2004, Pemanfaatan dan Pengelolaan Dampak Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Kawasan Pantai Kota Makassar. Makassar : BAPEDALDA Sulawesi Selatan kerjasama dengan PPLH Universitas Hasanuddin.

Debora, 2003, Dampak Pariwisata Terhadap Pencemaran Pantai Losari Kota Makassar (Tesis), Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Departemen Kelautan dan Perikanan, 2001, Pedoman Umum Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Jakarta : Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Departemen Kelautan dan Perikanan, 2005, Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir Kota Makassar. Jakarta : Meridian Kreatama Mandiri.

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2007, Master Plan Pengembangan Pariwisata di Destinasi Unggulan Kepulauan Spermonde, Jakarta : Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata kerjasama dengan Profesional Delapan Tambah.

Departemen Kelautan dan Perikanan, 2007, Rencana Zonasi Kawasan Pesisir Kota Makassar. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Jakarta : Departemen Kelautan dan Perikanan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, 2004, Profil Pulau-Pulau Kecil Di Kota Makassar, Makassar : DKP Sulsel

Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi-Selatan, 2005, Rencana Tata Ruang Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Makassar, Makassar : Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi-Selatan.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi-Selatan, 2010, Gambaran Umum Kepariwisataa Sulawesi- Selatan. Makassar : Propinsi Sulawesi-Selatan.

Direktorat Pesisir dan Lautan Departemen Kelautan dan Perikanan, 2004, Pedoman Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan Pesisir dan Laut, Jakarta : DKP

Fauzi A dan Susi A, 2005, Evaluasi Status Keberlanjutan Pembangunan Perikanan: Aplikasi Pendekatan Raffish (Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta). Jurnal Pesisir dan Lautan. Indonesian

Journal of Coastal and Marine Resources, 4 (3): 43-

Jompa, J., 2003, Profil Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kota Makassar. Kerjasama Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Makassar, Makassar : Pusat Studi Terumbu Karang Universitas Hasanuddin.

Kurniawan R., 2010, Sistem Pengelolaan Kawasan Karst Maros-Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan secara Berkelanjutan (Disertasi), Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Lewarherilla, NE, 2006, Analisis Kebijakan Pengelolaan Kawasan Taman Wisata Teluk Youtefa Jayapura (Disertasi), Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Pusat Studi Lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulawesi-Selatan, 2004, Gambaran Umum Kepariwisataan Sulawesi-Selatan, Makassar : Propinsi Sulawesi-Selatan

Ramli, 2010, Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Wisata Pantai Kota Makassar. Jurnal Kepariwisataan Indonesia Vol 5. No. 3 September 2010, Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Badan Pengembangan Sumberdaya Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Kebudayaan Pariwisata.

Thamrin. 2009, Model Pengembangan Kawasan Agropolitan secara Berkelanjutan di Kawasan Perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia: Studi Kasus Kawasan Perbatasan Kabupaten Bengkawan-Serawak. (Disertasi). Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta : Departemen Kehutanan.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Jakarta : Kementrian Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta : Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Wahyuni, B.Y.C. 2002, Pengelolaan Langskap Di Kawasan Wisata Tanjung Bunga Provinsi Sulawesi-Selatan, (Tesis), Bogor : Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

How to Cite
Anwar, R. (1). Model Konseptual Pengembangan Wisata Bahari Secara Berkelanjutan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Makassar. Journal of Tourism Destination and Attraction , 2(1), 15-26. Retrieved from https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/jtda/article/view/354