ANALISIS STRUKTUR RUKO BETON BERTULANG AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN POLE DAN BTS

(Studi Kasus Site Pendidikan Mataram)

  • Alifa Ginanjar Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Jonbi Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2702
Abstract views: 117 | pdf downloads: 331
Keywords: BTS, ETABS V 9.74, CFRP, Roof Top

Abstract

Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang sangat pesat membuat para pelaku usaha dibidang telekomunikasi bersaing dalam mendirikan menara telekomunikasi untuk memenuhi seluruh jaringan se-Indonesia. Sebagai akibat dari peningkatan kebutuhan jasa layanan telekomunikasi ini, tower dan Base Transceiver Station (BTS) semakin mempunyai jarak yang relatif dekat terutama pada daerah perkotaan, masalah lahan untuk pembangunan tower menjadi salah satu faktor kendala dalam peningkatan jaringan telekomunikasi, sehingga pembangunan tower di atas gedung (roof top) menjadi salah satu solusinya. Hal itu dapat mempengaruhi struktur bangunan di bawah tower tersebut. Dalam penelitian ini melakukan analisis struktur bangunan akibat penambahan beban pada tower. Pada proses analisa menggunakan bantuan program komputer ETABS V 9.7.4.  Hasil yang diperoleh adalah struktur bangunan utama tidak kuat menerima beban tambahan akibat kurangnya kapasitas geser. Luas tulangan perlu eksisting kolom yang dihasilkan adalah sebesar 1608 mm2. Kemudian, untuk luas tulangan perlu eksisting balok yang dihasilkan adalah sebesar 509 mm2 yang lebih kecil dibandingkan luas tulangan minimum. Pada eksiting balok terdapat kekurangan kapasitas geser yang dihasilkan. Akibat dari kekurangan kapasitas geser tersebut maka balok ekisting membutuhkan perkuatan. Perkuatan menggunakan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP). Analisis perkuatan balok tersebut menghasilkan balok dilapisi 1 lembar tipe Sika Carbodur S812

Published
2021-05-25