ANALISA SPASIAL TERHADAP KEBUTUHAN AIR IRIGASI DI DAS CIMANUK

  • Restu Prabu Arifin Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Dwi Ariyani Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/artesis.v1i1.2873
Abstract views: 166 | pdf downloads: 220
Keywords: Daerah Aliran Sungai, Debit Andalan, Kebutuhan Air Irigasi, Neraca air

Abstract

Sungai Cimanuk yang berada Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sumber daya air yang sangat bermanfaat untuk masyarakat di sekitar sungai Cimanuk salah satunya adalah dalam bidang pertanian. Dari tahun ke tahun sering terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi sector non pertanian yang dapat mempengaruhi kebutuhan air irigasi dan ketersediaan irigasi di DAS Cimanuk. Seperti berdasar data tutupan lahan tersedia lahan pertanian di tahun 2009 seluas 99.440 Ha, tahun 2011 seluas 119.631 Ha dan tahun 2017 seluas 119.472 Ha. Dari data luas area tersebut didapatkan ketersediaan air debit andalan di DAS Cimanuk untuk tahun 2009 didapatkan maksimum 887,38 m3/detik dan minimum 0 m3/detik, tahun 2010 didapat maksimum 1819,14 dan minimum 0 m3/detik, tahun 2011 didapat maksimum 1819,14 m3/detik dan minimum 0 m3/detik, dan tahun 2017 didapat maksimum 1671,31 m3/detik dan minimum 0 m3/detik. Sedangkan kebutuhan air irigasi di das cimanuk untuk tahun 2009 didapat maksimum 416,97 m3/detik dan minimum 18,24 m3/detik, tahun 2011 didapat maksimum 543,26 m3/detik dan minimum 22,91 m3/detik, dan tahun 2017 didapat maksimum 493,69 m3/detik dan minimum 22,87 m3/detik. Maka neraca air yang didapatkan pada tahun 2009 terjadi defisit di bulan Januari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember, Tahun 2011 terjadi defisit pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember dan pada tahun 2017 Febuari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober,dan Desember.

Published
2021-05-25