KAJIAN FASILITAS PEDESTRIAN PADA JALAN SILIWANGI, KOTA TANGERANG SELATAN

  • Jaya Satria Asmara Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Irfan Ihsani Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Nuryani Tinumbia Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/artesis.v1i2.3216
Abstract views: 277 | pdf downloads: 402
Keywords: fasilitas pedestrian, walkability index, analisis kepuasan dan kepentingan

Abstract

Suatu kota selalu mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan berkembangnya sarana dan prasarana kota tersebut. Pertumbuhan penduduk yang tinggi berakibat pada peningkatan mobilitas masyarakat. Pergerakan utama manusia adalah dengan berjalan kaki, sehingga sewajarnya fasilitas untuk pejalan kaki menjadi prioritas utama dalam pembentukan sistem transportasi kota. Pada kenyataannya fasilitas pedestrian justru tidak diperhatikan keadaannya, salah satunya adalah pada koridor Jalan Siliwangi di Kota Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi fisik fasilitas pedestrian yang dilakukan dengan tiga metode, yaitu meninjau fasilitas pedestrian di lapangan dan membandingkannya dengan ketentuan teknis yang berlaku, menggunakan analisis walkability index (WI), dan terakhir menganalisis tingkat persepsi masyarakat mengenai kepuasan dan kepentingan fasilitas pedestrian dengan customer satisfactory index(CSI) dan importance-perfomance analysis(IPA). Berdasarkan pengamatan langsung, fasilitas pedestrian di sepanjang jalan yang terdapat trotoar hanya 1,6 km dari total panjang jalan 2,6 km, dengan lebar jalur di antara 80- 120 cm serta tidak adanya fasilitas penyeberangan, secara hal ini tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Permen PU No 03 Tahun 2014 dan No 14 Tahun 2017. Pada penilaian WI sendiri, nilai yang diperoleh sebesar 53,05 dan termasuk kategori kuning, yang berarti cukup baik untuk berjalan. Namun, berdasarkan tingkat persepsi, nilai kepuasan masyarakat hanya sebesar 49,69%, menunjukan masyarakat kurang puas terhadap fasilitas pedestrian. Berdasarkan tiga analisis tersebut, ketersediaan fasilitas penyeberangan menjadi poin yang perlu diperhatikan, selain karena tidak memenuhi ketentuan, mayoritas masyarakat juga sangat tidak puas dalam menilai fasilitas penyeberangan dan keamanan dalam menyeberang, sehingga perlu menjadi prioritas perbaikan dan peningkatannya

Published
2021-11-30