ANALISIS PEKERJAAN TAMBAH KURANG DENGAN PERBANDINGAN BIAYA, DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BIM

Studi Kasus: Proyek Menara Jakarta

  • Nabila Rizqa Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Akhmad Dofir Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/artesis.v2i1.3768
Abstract views: 325 | pdf downloads: 612
Keywords: BIM, Cubicost Glodon, Proyek Konstruksi, Pekerjaan Tambah Kurang

Abstract

Semakin pesatnya kemajuan teknologi saat ini pada proyek konstruksi menjadikan banyaknya pekembangan di dalam dunia konstruksi. Saat ini BIM (Building Information Modelling) merupakan teknologi yang sangat memiliki dampak positif pada pekerjaan konstruksi yang dapat mempelajari proyek yang akan dibangun terlebih dahulu sebelum dibangunnya konstruksi tersebut. Dalam hal ini yang melatar belakangi penulis untuk menganalisis tentang keunggulan dari aplikasi BIM ini sendiri terutama pada aplikasi Cubicost Glodon untuk dapat mengerjakan pekerjaan Variation order atau kerja tambah kurang struktur area ground floor proyek Menara jakarta dengan efektif dan efisien dibandingkan metode yang biasanya dimana menggunakan aplikasi Microsoft office excel dengan bantuan aplikasi Autocad. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa BIM dapat mempercepat waktu pekerjaan variation order 33% dibanding dengan metode konvensional, BIM dapat mengurangi kebutuhan sumber daya manusia 80% dibandingkan dengan metode konvensional, dan pada pekerjaan variation order ini BIM menghasilkan quantity dan biaya lebih kecil 2% jika dibandingkan dengan metode konvensional. Dengan nilai akhir pehitungan variation  order yang didapat yaitu sebesar Rp2,753,063,689 dan berpengaruh terhadap nilai kontrak menjadi Rp 695,753,063,689 dengan penambahan nilai akhir perhitungan variation order, yang mulanya nilai kontrak sebesar Rp 693,000,000,000.

Published
2022-05-31