ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PEKERJAAN BOX GIRDER CAST IN – SITU

Studi Kasus Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung Stasiun Halim

  • Sisi Isnaeni Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Ayu Herzanita Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/artesis.v2i2.4300
Abstract views: 322 | pdf downloads: 460
Keywords: Box Girder, Identifikasi risiko, Analisis risiko, Manajemen risiko, Pengendalian risiko

Abstract

Pada proses pembangunan proyek konstruksi seringkali ditemukan ketidakpastian yang terkadang sulit untuk diprediksi sehingga, dibutuhkannya sebuah analisis risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor risiko yang sesuai dengan lingkup penelitian dan menganalisis tingkat/ranking risiko pada proses pelaksanaan pekerjaan box girder cast in – situ pada struktur jembatan (elevated). Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tahapan identifikasi risiko – risiko yang mungkin terjadi, melakukan penilaian risiko, dan risk maping agar dapat diketahui kategori risiko – risiko yang termasuk dalam high risk, moderate risk, dan low risk. Pembuatan Risk Map dan penentuan kategori risiko merupakan acuan dalam perencanaan pengendalian risiko. Pengendalian risiko dilakukan terhadap variabel risiko yang signifikan terhadap aspek waktu. Potensi risiko yang terdapat pada identifikasi awal adalah sebanyak 60 risiko dan tereduksi menjadi 43 risiko yang relevan setelah dilakukan validasi oleh pakar penelitian. Sampel penelitian yang digunakan untuk kuesioner adalah setiap staff atau karyawan proyek yang merupakan orang – orang yang mengamati, mempelajari, dan ikut terlibat dalam pekerjaan box girder cast in – situ di proyek kereta cepat Jakarta – Bandung Stasiun Halim sebanyak 37 orang. Data hasil dari kuesioner kemudian dilakukan uji data berupa uji validitas, uji reliabilitas, dan uji homogenitas. Data yang sudah dinyatakan valid, reliabel, dan homogen kemudian dianalisa menggunakan metode severity index untuk menentukan nilai tingkat risiko dan kategori risiko. Hasil dari analisa menunjukan bahawa dari 43 risiko relevan terdapat 7 risiko yang tergolong high risk, 31 risiko yang tergolong moderate risk, dan 5 risiko yang tergolong low risk. Pengendalian risiko terhadap risiko yang tergolong tinggi terbagi menjadi pengendalian proaktif dan pengendalian reaktif berdasarkan hasil wawancara pakar dan didukung dengan jurnal ilmiah terkait. Pengendalian risiko secara proaktif dapat dilakukan dengan melakukan persiapan baik di awal berupa optimalisasi persiapan, pengawasan, dan efisiensi. Pengendalian risiko secara reaktif dilakukan dengan melakukan investigasi lapangan, peningkatan mutu K3 dan melakukan evaluasi Kembali.

Published
2022-11-30