STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PENATAAN KAWASAN KUMUH
Studi Kasus: di Kawasan Karang Mumus Kota Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.35814/qpp7gh53Keywords:
Kelayakan Finansial; Kawasan Kumuh; Intangible BenefitAbstract
Urbanisasi menjadi fenomena tak terhindarkan dan semakin meningkatkan tekanan bagi para pengelola kota untuk menyediakan insfrastruktur dan pelayanan dasar yang merata. Disamping itu urbanisasi justru merupakan peluang dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan kota tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan kota seperti perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Isu penanganan kawasan kumuh pada kawasan perkotaan yang adat penduduk memerlukan strategi dan analisis finansial yang tepat, guna memberikan solusi dalam penanganannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kelayakan finansial suatu bentuk penanganan permukiman kumuh melalui pola permukiman kembali di sempadan sungai dan menerapkan perbaikan kualitas lingkungan eksisting yang merupakan bagian dari sistem drainase primer kota dengan revitalisasi sungai dan penyediaan ruang terbuka hijau di sempadan sungai. Komponen infrastruktur yang direncanakan ialah Kampung Susun/Rumah Susun dan Revitalisasi Sungai beserta Pembangunan RTH Sempadan Sungai. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan observasi lapang disamping dengan mengumpulkan data-data sekunder lainnya. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa rencana pembangunan dengan biaya investasi sebesar Rp 186.309.354.000 ini dianggap layak dengan kriteria perhitungan NPV sebesar Rp 104.607.284.080 lebih besar dari 0, IRR sebesar 9% lebih besar dari MARR (6,5%), BCR sebesar 1,15 lebih besar dari 1, PP selama 36,373 tahun lebih kecil dari umur ekonomis bangunan selama 50 tahun, dan peningkatan kualitas kawasan kumuh (intangible benefit) berupa pengurangan luasan kumuh sebesar 0,84 Ha.