Jurnal ARTESIS https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS <p><strong>Artesis Journal</strong> is scientific journal published periodically every 6 (six) months (in May and November) by Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering - Universitas Pancasila. It contains papers related to student or student-lecturer research activities. Artesis Journal has an area of expertise consisting of Structural Engineering, Construction Engineering &amp; Management, Geotechnical Engineering, Water Resources Engineering, and Transportation Engineering.</p> <p>&nbsp;</p> Universitas Pancasila en-US Jurnal ARTESIS 2809-6231 ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN PENGGUNA JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7852 <p>Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang akan ditinjau dari segi efektivitas dan kepuasan pengguna berada di Stasiun Tanjung Barat dikarenakan daerah tersebut lalu lintas pejalan kaki yang menggunakan fasilitas tersebut cukup tinggi. Pejalan kaki memiliki peran penting dalam aktivitas dan perancangan pembangunan kota. Oleh karena itu, desain ruang kota harus mempertimbangkan kebutuhan dan keselamatan pejalan kaki. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari volume penyeberang orang, data geometrik JPO, dan data kuesioner. Sedangkan untuk mengetahui informasi mengenai kepuasan pengguna JPO, diperlukan data karakteristik yaitu meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan frekuensi penggunaan JPO per minggu. Sedangkan variabel pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan yaitu aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kelengkapan. Kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas terhadap variabel kepuasan dan kinerja menghasilkan nilai r hitung &gt; r tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang baik. Menurut hasil uji reliabilitas, variabel kepuasan dan variabel kepentingan masing-masing memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar 0,836 dan 0,921. Dari kuesioner yang telah diuji dilakukan analisis kepuasan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil kajian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan JPO sangat tinggi baik pada hari kerja maupun hari libur. Tingkat kepatuhan pengguna&nbsp; dalam memanfaatkan JPO mencapai 99,85% yang menunjukkan bahwa JPO sangat efektif dalam meningkatkan keselamatan penyeberang jalan.&nbsp; Hasil analisis menggunakan metode IPA yaitu sebagian besar pengguna merasa puas dengan fasilitas JPO dengan tingkat kepuasan sebesar 88%, namun ada beberapa hal yang perlu perbaikan yaitu, JPO aman dari aksi kejahatan, nyaman saat menaiki anak tangga, dan tersedianya ramp di sisi tengah.</p> Adella Dwi Meviana Prima Jiwa Osly Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 118 123 10.35814/artesis.v4i2.7852 ESTIMASI BIAYA DAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN PROTOTIPE RUANG MODULAR OPERATING THEATRE https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7853 <p>Pembangunan rumah sakit khususnya ruang operasi dibangun dengan spesifikasi khusus yang sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. maka dari itu dilakukan perencanaan pekerjaan ruang operasi ini menggunakan sistem Modular Operating Theatre (MOT). Perencanaan pekerjaan ruang MOT bertujuan untuk menghasilkan estimasi biaya dan penjadwalan pembangunan ruang MOT. Dengan material ruang MOT yang akan ditinjau yaitu dari material dinding yang terbuat dari sandwich panel dan stainless steel, yang selanjutnya akan dilakukan analisa terkait material tersebut. Penelitian ini menggunakan data denah PERMENKES RI No 40 tahun 2022, AHS dari PERMEN PUPR No 1 tahun 2022, dan DHS dari PERGUB DKI Jakarta No 1 tahun 2020. Setelah data didapatkan dilakukan Perencanaan terkait estimasi biaya dan penjadwalan ruang MOT sandwich panel dan ruang MOT stainless steel, modelling menggunakan aplikasi revit dengan pendekatan BIM, selanjutnya hasil modelling akan mengeluarkan volume pekerjaan. Selanjutnya menyusun Bill of Quantity (BOQ). BOQ ini nantinya akan dihitung biaya per meter persegi dalam rekapitulasi harga. Perencanaan jadwal dengan kurva s dan Precedence Diagramming Method (PDM) dengan bantuan Microsoft Excel dan Microsoft Project dengan membuat WBS, menghitung produktivitas, lalu menghitung durasi pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi biaya yang dilakukan dengan pendekatan BIM melalui Revit untuk ruang MOT sandwich panel sebesar Rp. 177.474.090,47 dan untuk ruang MOT stainless steel sebesar Rp. 173.290.235,24. Dan untuk estimasi waktu pekerjaan ruang MOT sandwich panel sebesar 7 hari, sedangkan untuk pelaksanaan pekerjaan ruang MOT stainless steel sebesar 14 hari. Hasil analisa perbandingan dindingnya yang mempunyai kelebihan, pada dinding sandwich panel kemudahan pada proses instalasi dan kelebihan properti isolasi termal. Sedangkan dinding stainless steel mempunyai kelebihan anti korosi dan kemudahan pada pemeliharaan material konstruksinya.</p> Aulia Ramahwati Prima Jiwa Osly Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 124 131 10.35814/artesis.v4i2.7853 ANALISIS KAPASITAS KOLAM TAMPUNGAN RUMAH POMPA BUKIT DURI 3 KECAMATAN TEBET https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7854 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan mendesak untuk mengevaluasi kapasitas kolam tampungan di Rumah Pompa Bukit Duri 3, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, setelah penambahan kapasitas pompa pada tahun 2022. Peningkatan kapasitas pompa ini dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan dengan menambahkan pompa baru berkapasitas 500 liter per detik untuk mengatasi masalah efisiensi pompa lama yang telah menurun akibat usia dan penggunaan terus-menerus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menilai apakah kapasitas kolam tampungan saat ini mampu mengakomodasi peningkatan debit limpasan yang terjadi akibat penambahan kapasitas pompa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode rasional dan modifikasi metode rasional untuk menganalisis debit limpasan dan curah hujan. Data curah hujan dari BMKG selama 10 tahun terakhir digunakan untuk analisis hidrologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas kolam tampungan yang ada tidak mencukupi untuk menampung debit limpasan yang meningkat, sehingga diperlukan evaluasi ulang dan desain ulang kolam tampungan untuk memastikan kemampuan sistem dalam menangani limpasan air hujan secara efektif. Dari hasil analisa direkomendasikan dimensi yang sesuai agar balance antara kolam tampungan dengan pompa dengan ukuran panjang 50m, lebar 2,00 m, kedalaman 2m yang dapat menampung air dengan volume 200 m³. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan kapasitas pompa memberikan dampak signifikan pada daya tampung kolam, yang berarti bahwa penyesuaian kapasitas kolam sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja sistem pompa dan mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut.</p> Brilian Siswanto Nicco Plamonia Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 132 137 10.35814/artesis.v4i2.7854 EVALUASI KINERJA OPERASIONAL DAN PELAYANAN BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA (STUDI KASUS: KORIDOR 10 TANJUNG PRIOK – PGC 2) https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7855 <p>BRT Transjakarta Koridor 10 melayani rute Tanjung Priok – PGC 2, melewati beberapa jalan utama di Jakarta dan terintegrasi dengan layanan angkutan lain seperti KRL Cikarang dan KRL Tanjung Priok. Permasalahan yang sering terjadi pada koridor ini seperti penumpukan penumpang pada jam sibuk dan kemacetan akibat jalur yang tidak steril menyebabkan keterlambatan. Oleh karena itu, evaluasi kinerja operasional Transjakarta Koridor 10 perlu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor 687 Tahun 2002 dan Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja operasional BRT Transjakarta Koridor 10 eksisting yang terdiri dari faktor muat, waktu antara, frekuensi, waktu perjalanan, kecepatan perjalanan dan ketersediaan angkutan; menganalisis kinerja pelayanan; dan mengevaluasi kinerja operasional dan pelayanan dengan mengacu pada Standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini dilakukan 4 (empat) survei yaitu survei statis dan survei dinamis dimana survei statis dilakukan pada tiga halte yaitu Halte Tanjung Priok, Halte Utan Kayu Rawamangun dan Halte PGC 2, survei dinamis dilakukan didalam bus koridor 10 yang sedang beroperasi, survei inventarisasi pelayanan halte dan bus, dan survei wawancara penumpang. Hasil survei kemudian dianalisis dan dievaluasi berdasarkan standar yang ditetapkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh indikator pelayanan operasional BRT Transjakarta Koridor 10 eksisting masuk pada kategori baik, yang berarti telah sesuai dengan standar. Kemudian untuk kinerja pelayanan, sebagian besar pelayanan Halte Tanjung Priok, Utan Kayu Rawamangun dan PGC 2, serta bus 2 pintu dan 3 pintu yang beroperasi telah memenuhi standar pelayanan minimal yang disyaratkan. Namun ada beberapa jenis pelayanan dasar yang masih belum memenuhi, sehingga kedepannya diperlukan beberapa penambahan fasilitas pelayanan, terlebih untuk halte yang banyak penumpangnya dan halte yang bersinggungan dengan koridor lainnya maupun moda angkutan umum lainnya.</p> Ilham Digna Nuryani Tinumbia Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 138 146 10.35814/artesis.v4i2.7855 IMPLEMENTASI KONSEP BIM DALAM PERHITUNGAN VOLUME PADA STRUKTUR ATAP UNTUK PEKERJAAN BETON DAN BAJA https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7856 <p>Teknologi menjadi solusi untuk penyelesaian masalah dalam pembangunan dalam dunia konstruksi. Teknologi memegang peran yang sangat penting dalam merencanakan suatu proyek, analisis struktur dan permodelan suatu proyek pembangunan. Sebagai bukti nyata bahwa perkembangan teknologi khususnya dibidang konstruksi sudah berkembang pesat, dapat dilihat dari banyaknya <em>software</em> yang memudahkan pelaku dunia konstruksi dalam merencanakan, analisis struktur dan membuat permodelan pada proyek yang akan dikerjakan. Diantara semua <em>software</em> yang tersedia pada era globalisasi saat ini, hadir suatu sistem untuk menggabungkan data yang berkaitan dengan proses pembangunan dalam satu program yang disebut <em>Building Information Modeling </em>(BIM). Pada penelitian studi literatur terhadap penelitian terdahulu, belum ada yang membahas tentang studi kasus perhitungan <em>volume</em> baja profil. Oleh karena itu penelitian ini akan mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan perhitungan <em>volume</em> pekerjaan baja antara konvensional dengan BIM serta membandingkan seberapa besar perbedaan deviasi antara pekerjaan baja dan beton. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengidentifikasi perhitungan <em>volume</em> antara metode Konvensional dan BIM, lalu akan dibandingkan hasil antara kedua metode tersebut. Berdasarkan hasil dari perhitungan <em>volume</em> dengan menggunakan metode Konvensional dengan BIM, pada pekerjaan Kolom, ring balok dan baja pada struktur atap tidak terdapat perbedaan <em>volume</em>. Pada perhitungan tulangan dengan menggunakan <em>Revit</em> terdapat perbedaan sebesar 0,2% pada tulangan D19, 0,2% pada tulangan D10 dan 6,9% pada tulangan D8. Sedangkan pada perhitungan tulangan dengan menggunakan <em>Naviate</em> terdapat perbedaan sebesar 0,1% pada tulangan D19, 6,6% pada tulangan D10 dan 7% pada tulangan D8.</p> Nashrullah Al Haadi Ikhwan Ayu Herzanita Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 147 155 10.35814/artesis.v4i2.7856 ANALISIS PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDPJ) BINA MARGA 2017 https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7857 <p>Penelitian mengenai kondisi permukaan jalan sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi serta perkembangan permukaan jalan yang mengalami kerusakan. Salah satunya jalan kolektor di Kabupaten Agam yaitu Jalan Sei. Landia Ruas Manggopoh – Padang Luar. Namun peningkatan jumlah kendaraan, tingginya mobilisasi kendaraan berat, dan meningkatnya curah hujan di daerah Sumatera Barat menyebabkan terjadinya kerusakan di beberapa titik di ruas tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tebal lapis perkerasan lentur (<em>flexible pavement</em>) di Jalan Sei. Landia Ruas Manggopoh – Padang Luar Kab. Agam KM 160+100 dan KM 160+950. Penelitian ini menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDPJ) Bina Marga 2017 yaitu metode yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Kementerian Bina Marga untuk perhitungan manual perkerasan jalan sebagai acuan mendapatkan tebal rencana yang sesuai dengan data di lapangan. Hasil penelitian analisis tebal perkerasan lentur yang dihitung menggunakan MDPJ 2017 pada ruas KM 160+100 dan KM 160+950 didapat perbedaan desain pada tebal lapisan perkerasan yang telah direncanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Barat dengan perhitungan perencanaan yang telah dilakukan. Perbedaan hasil perhitungan nilai CESA yang didapatkan mempengaruhi tebal dan susunan perkerasan yang digunakan. Perbedaan tersebut terdapat pada lapisan pondasi bawah dan pondasi atas serta tebal lapisan tanah dasar. Pemilihan penggunaan lapis permukaan AC – WC dinilai lebih ekonomis, fleksibel dalam pemakaian, dan bahan yang mudah untuk didapatkan.</p> Fiky Adi Pratama Imam Hagni Puspito Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 156 163 10.35814/artesis.v4i2.7857 ANALISIS MANAJEMEN RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7858 <p>Penyelesaian proyek bangunan yang tepat waktu dijamin akan menguntungkan semua pihak yang berkepentingan. Gedung Haryono Data Center merupakan salah satu pusat data yang melayani berbagai kebutuhan penyimpanan dan pengolahan data, proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu agar dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang mempengaruhi waktu pelaksanaan pembangunan Gedung Haryono Data Center, untuk selanjutnya diberikan respons risiko berupa mitigasi risiko terhadap risiko paling dominan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode studi kasus. Berdasarkan analisis risiko dengan metode <em>severity index</em>, dari 24 daftar risiko yang diidentifikasi, ditemukan 11 risiko tinggi (dominan) yang berpotensi menyebabkan keterlambatan proyek Gedung Haryono Data Center. Risiko tinggi (dominan) tersebut meliputi ketidaktepatan estimasi biaya, tidak memperhatikan biaya tidak terduga, desain yang salah atau tidak lengkap, perubahan tipe dan spesifikasi material, pemilihan metode konstruksi yang tidak tepat, kurang tersedianya jumlah tenaga kerja di lapangan, kemampuan/<em>skill</em> tenaga kerja yang kurang, kurangnya pengalaman manajer proyek, kecelakaan kerja dalam pelaksanaan konstruksi, kurangnya koordinasi dan komunikasi antara kontraktor, konsultan, dan pemilik proyek, dan keterlambatan pembayaran pada kontraktor, yang kemudian akan diberikan rekomendasi mitigasi untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, sehingga diharapkan dapat membantu perencanaan proyek yang lebih efektif dan tepat waktu.</p> Setyo Adi Nugroho Akhmad Dofir Imam Hagni Puspito Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 164 173 10.35814/artesis.v4i2.7858 ANALISIS PERBANDINGAN RUMUS PERHITUNGAN QUANTITY TAKE OFF MENGGUNAKAN METODE BIM DAN KONVENSIONAL PADA PEKERJAAN STRUKTUR https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7859 <p>Percepatan Pembangunan semakin meningkat dan menuntut penyedia jasa konstruksi untuk lebih efektif dan produktif dalam menangani proyek. Maka dari itu, kini penggunaan Building Information Modelling (BIM ) sedang sangat digencarkan, terutama pada lingkup Pemerintahan terutama dengan kriteria dengan kriteria luas diatas 2000 m<sup>2</sup> dan diatas dua lantai.&nbsp; Pada penelitian ini akan menganalisis penggunaan BIM (Autodesk Revit) pada tahap <em>quantity take-off</em> dibandingkankan dengan metode Konvensional. Metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut dengan melakukan <em>quantity take-off</em> pada studi kasus Pembangunan Unit Sekolah X dengan metode konvensional dengan cara menghitung manual dan metode BIM dengan cara membuat permodelan pada Aplikasi <em>Autodesk Revit</em>. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan rumus perhitungan kedua metode. Perhitungan volume dibatasi pada pekerjaan struktur atas yaitu kolom, balok dan plat lantai. Alat yang akan dipakai menggunakan software Autodesk Revit 2024 untuk metode BIM dan Microsoft Excel untuk metode konvensional. Dari kedua metode tersebut, perbedaan hasil perhitungan beton pada elemen kolom berada di angka 2.70%, pada elemen balok berada di angka 22.98% dan pada elemen plat lantai ada di angka 0.61%. Untuk pekerjaan bekisting tidak memiliki perbedaan karena memiliki rumus perhitungan yang sama. Kemudian pada perbandingan rumus perhitungan, didapatkan Kesimpulan bahwa pada pekerjaan beton elemen kolom, perbedaan rumus perhitungan ada pada pengurangan akibat volume plat tersinggung. Pada elemen balok, ada pada pengurangan akibat volume kolom tersinggung dan volume plat tersinggung. Sementara untuk elemen plat lantai tidak ada perbedaan perhitungan. Dan dapat disimpulkan bahwa pada Aplikasi <em>Revit</em>, prioritas perhitungan volume pekerjaan beton adalah dari elemen plat lantai, kemudian kolom dan yang terakhir adalah elemen balok.</p> Dhiva Aurelia Putri Ayu Herzanita Irfan Ihsani Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 174 184 10.35814/artesis.v4i2.7859 ANALISIS RISIKO PEKERJAAN PRESERVASI JALAN DAN JEMBATAN https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7860 <p>Untuk dapat mencegah dan mengurangi adanya potensi kecelakaan kerja pada konstruksi perlu dilakukan identifikasi, analisis risiko keselamatan dalam konstruksi sebagai bentuk pertimbangan pada tahap pra-konstruksi. Sistem manajemen keselamatan konstruksi merupakan kondisi yang diadakan bagi pekerja atau perusahaan yang berguna sebagai bentuk pencegahan atas munculnya kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh pekerjaan yang ada pada lingkungan kerja. Keselamatan Kerja merupakan faktor penting dalam melaksanaan proyek konstruksi yang mempengaruhi terjadinya tingkat kecelakaan. Penelitian ini betujuan untuk dapat mengidentifikasi risiko, melakukan penilaian terhadap risiko, melakukan alokasi risiko, dan melakukan perumusan strategi mitigasi risiko pada proyek preservasi jalan dan jembatan. Dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode kualitatif dengan menggunakan kuisioner yang bertujuan untuk dapat menemukan variabel risiko konstruksi pada proyek preservasi jalan dan jembatan, dan metode kuantitatif untuk menganalisis dan melakukan penilaian terhadap risiko. Analisis penelitian akan berfokus pada variabel penyebab terjadinya risiko yang ada proyek preservasi jalan dan jembatan dan menentukan penilain terhadap risiko, serta alokasi dan strategi mitigasi yang sesuai terhadap risiko tersebut. Hasil penelitian dari identifikasi risiko terdapat 29 variabel risiko yang berkaitan dengan pekerjaan preservasi jalan dan jembatan pada ruas jalan nasional, analisis risiko dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap risiko, merangking risiko dari tingkat yang terbesar hingga terkecil. Dimana tingkat variabel risiko terbesar yaitu kurangnya ketersediaan bahan dan tingkat risiko terkecil yaitu kebakaran, melakukan alokasi atau membebankan risiko kepada pihak yang terlibat didalam proyek, dimana owner menanggung 2 varibel risiko, kontraktor menanggung 12 varibel risiko, dan yang ditanggung bersama antara owner dan kontraktor sebanyakan 8 varibel risiko, pada tingkat varibel risiko yang tertinggi yaitu kurangnya ketersediaan bahan, dilakukan strategi mitigasi dengan cara mengidentifikasi bahan yang diperlukan dan jadwal pengadaan yang realistis sejak awal, melakukan pemantauan kondisi pasar untuk bahan tertentu agar dapat mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga atau kelangkaan, mencari alternatif jika terjadi kekurangan bahan.</p> Tasya Nabilla Azaria Andreas Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 185 196 10.35814/artesis.v4i2.7860 ANALISIS KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7861 <p>Persimpangan sebagai tempat bertemunya arus lalu lintas dari dua atau lebih ruas jalan banyak menimbulkan konflik lalu lintas seperti kemacetan. Kemacetan sering terjadi karena arus yang melewati ruas jalan melampaui kapasitas dari jalan tersebut. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan penanganan tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Pada kota Tangerang Selatan masih terdapat beberapa simpang tidak bersinyal seperti simpang empat Viktor yang memiliki 4 lengan jalan yaitu Jalan Ps. Jengkol – Jalan Raya Puspitek – Jalan Buaran Raya yang masih sering terjadi kemacetan terutama pada sore hari. Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan seperti sistem <em>One Way </em>pada pagi hari pukul 06.00 – 09.00. Maka dari itu perlu dikaji untuk dapat meningkatkan kinerja simpang Viktor. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja simpang tidak bersinyal simpang empat Viktor dengan menggunakan metode PKJI 2023 dan simulasi model lalu lintas menggunakan aplikasi PTV Vissim. Berdasarkan perhitungan menggunakan PKJI tahun 2023 didapatkan nilai derajat kejenuhan sebesar 1,19 dengan tingkat pelayanan F. Penanganan simpang empat Viktor kemudian dibuat dalam 2 (dua) skenario penanganan. Skenario dengan penerapan APILL 3 fase memberikan hasil yang lebih baik oleh karena memberikan nilai derajat kejenuhan di bawah 0,85 untuk setiap lengannya.</p> Tiffany Anasya Putri Nuryani Tinumbia Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 197 204 10.35814/artesis.v4i2.7861 ANALISIS KINERJA OPERASIONAL BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA KORIDOR 9C (PINANG RANTI – BUNDARAN SENAYAN) https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7863 <p>Transjakarta Koridor 9C memiliki rute yang melewati berbagai pusat perbelanjaan, perkantoran, hiburan, LRT, MRT, KRL dimana itu semua membuat minat dan antusias masyarakat untuk menaiki koridor 9C sangat tinggi. Seperti Halte Makasar terdapat Mall Tamini Square, kemudian Halte Cawang Sentral yang dekat dengan tempat Pendidikan dan Rumah Sakit UKI, dan Halte BNN LRT dimana tempat transit yang langsung terhubung dengan Stasiun LRT. Tujuan dari penelitian ini&nbsp; ini yaitu menganalisis kinerja operasional <em>Bus Rapid Transit</em> Transjakarta&nbsp; koridor 9C. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa survei statis dan dinamis. Berdasarkan Hasil analisis data survei dinamis dan statis, diperoleh rata-rata <em>load factor</em> saat <em>weekday</em> yaitu nilainya sebesar 43% dan saat <em>weekend</em> 39%, Untuk nilai <em>headway</em> diperoleh nilai rata-rata saat <em>weekday</em> yaitu 9 menit dan rata-rata <em>weekend </em>yaitu 8 menit, frekuensi kendaraan koridor 9C saat <em>weekday</em> yaitu 7 kend/jam dan saat <em>weekend</em> 7 kend/jam, waktu perjalanan pada waktu <em>weekday</em> yaitu 3,40 menit/km dan <em>weekend</em> 2,77 menit/km, kecepatan perjalan pada waktu <em>weekday</em> yaitu 18,33 km/jam dan <em>weekend</em> 21,35 km/jam, dan ketersedian armada pada saat <em>weekday</em> dan <em>weekend </em>yaitu sebesar 100%. Berdasarkan hasil analisis, kinerja operasional pada <em>Bus Rapid Transit</em> Transjakarta Koridor 9C sudah memenuhi standar pelayanan minimum yang baik.</p> Andri Tio Sitorus Wita Meutia Keumala Anggraini Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 205 212 10.35814/artesis.v4i2.7863 PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON HIGH DENSITTY POLYETHYLENE (HDPE) https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7864 <p>Penggunaan fly ash sebagai substitusi semen dalam campuran beton high density polyethylene (HDPE) telah menarik perhatian dalam industri industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan fly ash terhadap beton campuran High Density Polyethylene (HDPE) dengan kadar 5%. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimental yang melibatkan pembuatan rangkaian campuran beton HDPE dengan variasi kadar fly ash 22%, 25%, dan 27%. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh penambahan HDPE kadar 5% dengan variasi fly ash 22%, 25%, dan 27% terhadap kuat tekan beton. Hasil eksperimen menunjukkan peningkatan kuat tekan dari 7 hari hingga 28 hari. Pada hari ke-14, beton normal (BN) memiliki kuat tekan tertinggi sebesar 24,90 MPa, sementara variasi BPF 25% mengalami penurunan karena perbedaan metode pencampuran. Pada hari ke-28, penambahan fly ash 27% pada beton dengan HDPE 5% memberikan hasil terbaik sebesar 21,13 MPa, melebihi target perencanaan (18,6 MPa). Variasi BPF 25% dan BPF 27% menunjukkan performa lebih baik dibandingkan beton normal, dengan BPF 27% mencapai hasil di atas target. Proporsi kuat tarik terhadap kuat tekan berkisar antara 12,40% hingga 15,61%, dengan BPF 27% menunjukkan proporsi tertinggi. Optimalisasi proporsi bahan tambahan seperti HDPE dan fly ash terbukti meningkatkan sifat mekanis beton, terutama dalam hal kuat tarik.</p> Rayinda Aulia Massigidi Fadli Kurnia Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 213 220 10.35814/artesis.v4i2.7864 ANALISIS KINERJA RUAS JALAN TERHADAP HAMBATAN SAMPING https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7865 <p>Ruas jalan di Jalan Jendral Sudirman sering kali mengalami kemacetan yang luar biasa, apalagi di waktu hari kerja dan pulang dimana volume kendaraan sangat meningkat dengan segala macam kendala. Jalur Jendral Sudirman ini merupakan jalan penghubung utama bagi pemotor dari Jendral Sudirman ke Jakarta Timur atau Bekasi. Karena ada pembangunan beragam jalur alternatif dibuat guna mengurai kemacetan. Hal itu disebabkan dari tingginya volume kendaraan yang melintas di atasnya. Akibatnya, tak sedikit pengendara mengalami gangguan lalu lintas yang banyak dan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey lapangan dengan menghitung jumlah volume kendaraan di Jalan Jendral Sudirman . di pertigaan yang berdekatan dengan Grand Mall Bekasi . ditempat itu akan ditempatkan seorang pensurvey untuk mencatat kapan waktu tiba dari setiap jenis kendaraan yang melintas ke arah Kota Bekasi dan melewati pertigaan Perumnas 1. Data ini merupakan data primer. Dari hasil penelitian di wilayah studi menunjukkan bahwa jumlah kejadian hambatan samping sangat tinggi hal ini menyebabkan buruknya Tingkat pelayanan jalan (LOS E). Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan terhadap hambatan samping yang semula memiliki faktor koreksi (F<sub>CSF</sub>) 0,88, jika diperbaiki agar faktor – faktor penyesuaian diperbaiki menjadi (F<sub>CSF</sub>) 1 maka kapasitas semula sebesar 5503 smp/jam maka berubah menjadi DS 0,67 maka memberikan (LOS D) Untuk mengurangi tingkat hambatan samping yang sangat tinggi diharapkan agar pihak setempat melakukan perbaikan jalan dan sosialisasi terhadap pengguna jalan serta perawatan trotoar pada sekitar ruas Jalan Jendral Sudirman, agar pejalan kaki merasa nyaman dan aman ketika berjalan,serta juga pengguna kendaraan tidak memberhentikan kendaraan sembarangan sebagai bentuk nyata akibat kemacetan yang terjadi.</p> Avif Farullah A.R. Indra Tjahjani Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 221 228 10.35814/artesis.v4i2.7865 ANALISIS PERCEPATAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN DENGAN CRITICAL PATH METHOD https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7866 <p>Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Perumahan Mulyahurip Anugrah Persada Kota Sumedang mengalami keterlambatan pekerjaan. Keterlambatan tersebut terjadi pada tahap pekerjaan di lintas kritis yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, suplai material yang terlambat dan kesalahan pekerjaan. Keterlambatan tersebut terjadi pada pekan ke 4 dengan total 21 hari. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi pekerjaan yang masuk ke dalam lintasan kritis dengan menggunakan Microsoft project, dan mendapatkan total biaya dan waktu setelah dilakukan percepatan. Metode jalur kritis (<em>Critical Path Method</em>) dapat memberikan alternatif kepada perencana proyek untuk dapat menyusun yang terbaik sehingga dapat mengoptimalkan waktu dan biaya dalam menyelesaikan suatu proyek. Berdasarkan hasil pengolahan data serta hasil analisis biaya dan waktu pelaksanaannya pembangunan maka diperoleh, hasil dari identifikasi pekerjaan yang masuk ke dalam lintasan kritis pada Pembangunan Perumahan Mulyahurip Anugrah Persada Kota Sumedang terdapat 15 item pekerjaan berdasarkan identifikasi dengan menggunakan Ms. Project diantara lainnya yaitu, ada pekerjaan tanah dan pondasi ada 5 item pekerjaan, pekerjaan struktur beton ada 4 item pekerjaan, pekerjaan dinding ada 4 item pekerjaan, dan pekerjaan lain-lain 2 item pekerjaan. Selanjutnya, skenario pemilihan pada pekerjaan kritis yang paling optimum yaitu pada penambahan 1 jam lembur yang mengakibatkan kenaikan biaya sebesar Rp. 36.901.777 dan efisiensi waktu 29 hari dari 285 hari aktual di lapangan dengan biaya pekerjaan semula Rp. 475.310.000 bertambah menjadi Rp. 512.211.777, sehingga pembangunan dapat diselesaikan dengan tepat waktu bahkan lebih cepat dari rencana yaitu 356 hari dari durasi rencana 364 hari.</p> Saiful Huda Diyanti Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 229 236 10.35814/artesis.v4i2.7866 ANALISIS PENGARUH VARIATION ORDER TERHADAP PEKERJAAN ARSITEKTUR DARI ASPEK BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/ARTESIS/article/view/7867 <p>Pelaksanaan konstruksi pada Proyek &nbsp;Hotel ABX ditemukan pengajuan pekerjaan <em>Variation Order</em> terhadap paket pekerjaan arsitektur. <em>Variation </em><em>O</em><em>rder</em> merujuk pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam spesifikasi, lingkup, atau permintaan pemilik proyek yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Kasus lain ditemukan pekerjaan <em>Variation Order</em> dilakukan atas instruksi konsultan pengawas. Kemudian dikeluarkan surat perintah atau <em>Site Instruction</em> terhadap pekerjaan <em>Variation Order</em> yang berisikan informasi item pekerjaan yang terkena pengaruh <em>Variation Order</em>. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor dan akibat pekerjaan <em>Variation Order</em> terhadap kinerja biaya dan durasi pelaksanaan pada Proyek Hotel ABX. Pengumpulan data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner dengan pihak yang terlibat dalam proyek yang kemudian diolah menggunakan <em>software</em> SPSS versi 26.0. Selanjutnya, data sekunder diambil dari perusahaan yang terlibat pada proyek pembangunan Hotel ABX yang kemudian dianalisis pekerjaan <em>Variation Order</em> terhadap biaya dan durasi pekerjaan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa faktor penyebab <em>Variation Order</em> adalah perubahan metode pekerjaan, masalah keuangan pemilik/owner yang dapat mempengaruhi kemajuan proyek, faktor pertimbangan kerja dan keamanan dilapangan, kurangnya pengetahuan tentang karakter material, dan juga bisa disebabkan oleh kondisi alam. Hasil analisis <em>Variation Order</em> proyek pembangunan Hotel ABX untuk paket pekerjaan Arsitektur didaptkan nilai pekerjaan menjadi senilai Rp. . 249.487.685.700 dengan nilai deviasi dari pekerjaan sebelum dan sesudah terjadinya Variation order sebesar 0.196%. Pekerjaan <em>Variation Order</em> menyebabkan penambahan durasi pelaksanaan selama 161 hari. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan strategi manajemen yang efektif dalam menghadapi dan mengelola <em>V</em><em>ariation</em><em> O</em><em>rder,</em> sehingga dapat meminimalkan dampak negatif pada biaya dan waktu pelaksanaan proyek konstruksi di masa depan.</p> Afifah Rahma Azzahra Azaria Andreas Copyright (c) 2024 Jurnal ARTESIS 2024-11-30 2024-11-30 4 2 237 247 10.35814/artesis.v4i2.7867