CoverAge: Journal of Strategic Communication https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage <p><strong><img src="/public/site/images/admincoverage/COVER_MARET_2023_CROP_page-0001.jpg"></strong><span style="color: rgba(0, 0, 0, 0.87); font-family: 'Noto Sans', -apple-system, BlinkMacSystemFont, 'Segoe UI', Roboto, Oxygen-Sans, Ubuntu, Cantarell, 'Helvetica Neue', sans-serif; font-size: 15.4px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; white-space: normal; background-color: #fafafa; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;"><strong>CoverAge: Journal of Strategic Communication</strong>, adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila, Jakarta. CoverAge terbit sejak tahun 2011, dua kali dalam setahun, pada bulan Maret dan September. CoverAge memuat artikel-artikel dari hasil penelitian dan kajian pustaka berbasis pengetahuan di bidang komunikasi strategis, jurnalistik multimedia, dan kajian media. Artikel berasal dari penulis yang berafiliasi dengan universitas, badan atau lembaga-lembaga lain yang memiliki aktivitas riset, serta ilmu pengetahuan dalam pengembangan ilmu komunikasi. Naskah yang diterima Redaksi CoverAge: Journal of Strategic Communication akan ditelaah dan diseleksi oleh Mitra Bebestari dan Dewan Redaksi sesuai dengan bidang keahliannya.</span></p> Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila en-US CoverAge: Journal of Strategic Communication 2087-3352 Enhancing Generation Z's Awareness and Purchase Interest for Indonesian-Made Products Through Tokopedia's "Beli Lokal" Campaign https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage/article/view/7254 <p>Marketplaces in Indonesia have significant potential, but this potential is not fully harnessed by MSMEs (micro, small, and medium enterprises). Generation Z, the dominant demographic in online marketplaces, tends to favor foreign products over local ones. In response, Tokopedia, the second-largest marketplace in Indonesia, launched the "Beli Lokal" campaign to support local products in the online market. This study aims to evaluate the impact of Tokopedia's "Beli Lokal" social marketing campaign on Generation Z's awareness and interest in locally made products. The research employs a positivist paradigm with a quantitative approach, utilizing surveys and collecting data through online questionnaires targeted at Gen Z respondents who use Tokopedia. Data analysis includes validity and reliability tests, classical assumption tests (normality, multicollinearity, and heteroscedasticity), along with simple and multiple linear regression analyses, and t-tests. The results indicate that Tokopedia's "Beli Lokal" campaign has a significant positive effect on Generation Z's awareness of local products. Furthermore, the campaign also directly and significantly influences Gen Z's interest in these local offerings. Consequently, the "Beli Lokal" campaign is effective in enhancing Generation Z's interest in local products, both by increasing their understanding of these products and by directly engaging in their interest. These findings provide valuable insights for academic purposes and practical implications for Tokopedia's marketing strategies.</p> Ayralfath Adryanadi Prida Ariani Ambar Astuti Copyright (c) 2025 CoverAge: Journal of Strategic Communication 2025-03-29 2025-03-29 15 2 115 129 10.35814/coverage.v15i2.7254 Analisa Pendekatan Sistem Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi Marketplace oleh Pelaku Usaha Mikro Perdesaan https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage/article/view/8387 <p>Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauhmana kemampuan adaptasi sistem dalam komunikasi organisasi mendorong difusi inovasi penggunaan <em>marketplace </em>agar dapat diadopsi pelaku usaha mikro perdesaan di Komunitas Teras Ciapus, Kabupaten Bogor. Teori difusiinovasi dan skema AGIL (<em>Adaptation, Goal Attainment, Integration</em>, dan <em>Latency</em>) digunakandalam penelitian ini. Penelitian berjenis kuantitatif eksplanatif ini memiliki tiga variabel, yakni Difusi Inovasi (X), Tingkat Adopsi (Y) dan Adaptasi Sistem (Z) sebagai variabel mediasi yang dianalisis menggunakan <em>Path Coefficient</em>. Populasi penelitian ini adalah para pelaku usaha mikro perdesaan yang menjadi anggota komunitas dengan teknik penarikan sampling menggunakan <em>simple random sampling</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaptasi sistem dalam komunikasi organisasi berperan signifikan sebagai variabel mediasi yang menegaskan pentingnya kemampuan organisasi dalam beradaptasi untuk menentukan keberhasilan adopsi inovasi <em>marketplace</em>. Namun, kapasitas komunitas belum optimal menghadapi tantangan internal maupun eksternal dalam mendukung penggunaan <em>marketplace </em>di kalangan pelaku usaha mikro perdesaan setempat. Komunitas perlu meningkatkan upaya pencapaian tujuan jangka pendeknya untuk mendorong para anggotanya menggunakan <em>marketplace </em>dan memfasilitasi kerjasama sesama anggota berjualan <em>online</em> sebagai langkah awal mencapai tujuan jangka menengah dan panjang.</p> Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis Copyright (c) 2025 CoverAge: Journal of Strategic Communication 2025-03-29 2025-03-29 15 2 130 143 10.35814/coverage.v15i2.8387 Konflik Kelas dan Komunikasi Kesadaran Kolektif dalam Sengketa Lahan Dago Elos, Bandung, Jawa Barat https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage/article/view/8538 <p>Tingginya angka konflik pertanahan di Indonesia menggambarkan kompleksnya persoalan agraria seperti tumpang tindihnya kepemilikan lahan, ketidakadilan struktural, dan lemahnya penegakan hukum. Konflik Dago Elos misalnya, yang berakar pada sengketa lahan antara warga Dago Elos dan pihak yang mengklaim hak atas tanah. Konflik ini mencerminkan pertentangan kepentingan antara kelas penguasa dan kelas tertindas. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pertentangan kelas dan komunikasi kesadaran kolektif yang terjadi pada konflik agraria di Dago Elos, Bandung, menggunakan perspektif teori Karl Marx dan konsep Komunikasi Tindakan Kolektif serta metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan <em>literature review</em> dan analisis dokumentasi berita untuk menggali perlawanan warga serta upaya mereka dalam memperjuangkan hak atas tanah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa konflik kelas tidak hanya melibatkan aspek material, namun juga menyentuh kesadaran kolektif warga yang merupakan elemen penting dalam memperkuat solidaritas dan perjuangan melawan ketidakadilan struktural. Kesadaran kolektif tercermin melalui berbagai aksi kreatif, seperti teatrikal, musik, dan protes yang diorganisasi secara mandiri oleh warga. Mengacu pada teori Karl Marx, penelitian ini mengidentifikasi bahwa sengketa lahan di Dago Elos merupakan manifestasi nyata dari ketimpangan struktural dan relasi kekuasaan yang timpang dalam masyarakat kapitalis. Penelitian ini berkontribusi pada kajian kritis mengenai konflik agraria dan pentingnya membangun kesadaran kolektif dalam mendorong perubahan sosial.</p> Muklis Efendi Aprilianti Pratiwi Fadjrin Satriyani Komariyah Ana Kuswanti Copyright (c) 2025 CoverAge: Journal of Strategic Communication 2025-03-29 2025-03-29 15 2 144 156 10.35814/coverage.v15i2.8538 Peran Influencer Instagram pada Pembentukan Tren Budaya Masyarakat melalui Akun @Vindylee https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage/article/view/7241 <p>Fenomena <em>influencer</em> media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan digital saat ini, di mana individu dengan pengaruh besar mampu membentuk opini dan perilaku pengikut mereka. Penelitian ini berfokus pada peran <em>influencer</em> Instagram, Vindy Lee, dalam membentuk tren budaya masyarakat, khususnya terkait etiket makan atau <em>table manner</em>s. Penelitian ini menggunakan metode konstruktif untuk menganalisis tentang peran <em>influence</em> pada media sosial Instagram dalam memberikan informasi dan juga mengedukasi Masyarakat tentang etiket makan. Peneliti melakukan observasi pada akun Instagram @Vindylee untuk mengetahui bagaiaman Vindy Lee menggunakan berbagai fitur Instagram untuk menyampaikan konten edukatif yang autentik dan menarik, serta menganalisis dampak konten tersebut terhadap perilaku dan kebiasaan pengikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Vindy Lee berhasil meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya <em>table manner</em>s, serta mendorong perubahan positif dalam perilaku sehari-hari mereka. Vindy Lee berhasil menggunakan platform Instagram untuk menyebarkan edukasi mengenai etiket makan melalui konten yang menarik dan mudah dipahami. Dengan menggunakan berbagai fitur Instagram seperti foto, video, dan Instagram Live, ia mampu menjangkau audiens yang luas dan berinteraksi langsung dengan pengikutnya, sehingga membangun hubungan yang lebih personal dan terpercaya. Faktor-faktor seperti kredibilitas, autentisitas, interaksi aktif dengan pengikut, dan visualisasi konten yang menarik, berperan penting dalam efektivitas Vindy Lee sebagai <em>influencer</em>.</p> Kritina Nurhayati Fitri Sarasati Rustono Farady Marta Andreas Lumampauw Khairul Syafuddin Copyright (c) 2025 CoverAge: Journal of Strategic Communication 2025-03-29 2025-03-29 15 2 157 170 10.35814/coverage.v15i2.7241 Membedah Teks Pidato Perdana Prabowo Subianto Sebagai Presiden (Analisis Wacana Kritis Perspektif Teun Van Dijk) https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage/article/view/7750 <p>Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan memahami bagaimanakah Analisis Wacana Kritis (AWK) Teun Van Dijk mengungkapkan pemaknaan pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024 melalui elemen-elemen pada struktur teks (makro, superstruktur, struktur mikro) serta elemen kognisi sosial dan konteks sosial. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara dokumentasi, kemudian dicatat dalam kertas kerja berdasarkan struktur teks (makro, superstruktur, struktur mikro) serta kongnisi sosial dan konteks sosial. Beberapa simpulan dari penelitian ini adalah; Pertama ditemukan setidaknya ada 8 tema besar dalam pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 yakni: pengutamaan kepentingan rakyat, menjadi bangsa berani, bahaya kebocoran anggaran, soroti kemiskinan, target swasembada pangan, swasembada energi, perang terhadap korupsi, serta penegasan politik luar bebas aktif RI. Kedua, teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 telah sejalan dengan tiga struktur wacana AWK model Teun Van Dijk yakni struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Berdasarkan analisis struktur makro, dalam teks pidato Prabowo Subianto sebagai Presiden RI telah menghadirkan tema/topik. Dalam susunan teks pidato juga memakai urutan seperti didalilkan dalam teori AWK Van Dijk yang terdiri dari pembuka, inti, dan penutup. Selain itu, dalam teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI juga telah memznuhi unsur semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika. Dalam penyampaian pidatonya, Prabowo Subianto memiliki gaya dan cara tersendiri agar tersampaikan kepada audience. Dalam teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI juga sudah sesuai dengan karakteristik AWK perspektif Van Dijk yang meliputi tindakan, konteks, histori, kekuasaan dan ideologi.</p> Wahyono Azwar Fitria Ayuningtyas Copyright (c) 2025 CoverAge: Journal of Strategic Communication 2025-03-29 2025-03-29 15 2 171 189 10.35814/coverage.v15i2.7750 Elemen Estetik, Autentik dan Citra Produk dalam Membangun Indonesian Gastronomy Brand melalui Media Sosial https://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage/article/view/8030 <p>Komunikasi berperan penting dalam memperkuat citra dan reputasi sebuah negara atau daerah, melalui kekayaan dan keberagaman gastronomi. Gastronomy branding memerlukan peran seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali food blogger yang menyebarkan informasi melalui media sosial. Pada era digital, komunikasi menjadi alat utama dalam membentuk persepsi publik mengenai destinasi kuliner. Penelitian ini bertujuan menganalisis konten gastronomi Indonesia yang diunggah di media Instagram, mencerminkan elemen estetik, autentik dan citra produk. Menggunakan metode analisis isi kuantitatif serta teknik statistik deskriptif, penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 konten gastronomi dalam bentuk video reels pada Instagram kuliner nusantara @amazingindonesiafood, @kokobuncit, @dyodoran, dan @the.lucky.belly. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen citra produk memiliki nilai rata-rata tertinggi (7,95), diikuti oleh elemen estetik (7,92), dan elemen autentik (7,23). Hasil penelitian ini menegaskan bahwa kekuatan utama dalam Indonesian gastronomy branding terletak pada kekayaan dan keragaman kuliner, keunikan sajian, serta kesan positif yang ditampilkan dalam konten digital. Namun, masih terdapat kekurangan dalam penyampaian informasi mengenai sejarah makanan, warisan budaya kuliner dari masa lampau, serta konsistensi dalam penyajian dan kualitas pelayanan dan suasana tempat makan. Oleh karena itu, diperlukan strategi komunikasi digital yang lebih baik dalam memperkuat branding gastronomi Indonesia, melalui peningkatan kualitas konten digital, serta penguatan narasi mengenai sejarah dan budaya kuliner.</p> Safira Putri Sumanda Kussusanti Kussusanti Copyright (c) 2025 CoverAge: Journal of Strategic Communication 2025-03-29 2025-03-29 15 2 190 204 10.35814/coverage.v15i2.8030