Strategi Keberlangsungan Wisata Museum Benteng Vredeburg Yogjakarta

  • Gita Ratih Prima Santi Sekolah Pascasarjana, Universitas Pancasila
  • Derriawan Sekolah Pascasarjana, Universitas Pancasila
  • Zulkifli Sekolah Pascasarjana, Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/ekobisman.v8i2.6324
Abstract views: 37 | PDF downloads: 25
Keywords: Citra destinasi, kualitas pelayanan, fasilitas, daya tarik, keberlanjutan pariwisata

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra destinasi, kualitas pelayanan dan fasilitas terhadap daya tarik serta dampaknya pada keberlanjutan pariwisata di obyek wisata Museum Benteng Vredeburg. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 140 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Citra destinasi, kualitas pelayanan dan fasilitas berpengaruh terhadap daya tarik obyek wisata dan keberlanjutan pariwisata pada obyek wisata museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis strategi keberlanjutan wisata pada museum Benteng Vredenburg faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberlanjutan pariwisata museum Benteng Vredenburg dan hasil observasi pada sasaran diperoleh beberapa faktor kekuatan, kelemahan, keuntungan, dan tantangan yang kemudian akan dijadikan input dalam penyusunan matriks SWOT. Dalam analisis EFAS dan IFAS, strategi pengembangan pariwisataa yang berkelanjutan pada museum Benteng Vredenburg adalah growth strategy dimana berada pada posisi yang menguntungkan karena memiliki keuntungan dan kekuatan yang lebih dominan. Hasil matriks SWOT menunjukkan terdapat strategi utama pengembangan yang dapat diimplementasikan pada museum Benteng Vredeburg diantaranya adalah strategi optimalisasi pengelolaan pariwisata dan strategi optimalisasi potensi home based enterprises untuk mendukung kegiatan pariwisata. Berdasarkan hasil analisis dengan QSPM didapatkan total attractiveness score – TAS melanjutkan Optimalisasi pengelolaan pariwisata sebesar 6,60, lebih besar daripada TAS untuk Optimalisasi potensi home based enterprises sebesar 5,85. Hasil QSPM menunjukkan alternatif strategi yang diprioritaskan adalah optimalisasi pengelolaan pariwisata. Sedangkan alternatif strategi untuk optimalisasi potensi home based enterprises yang lebih rendah, dengan catatan masih akan dilakukan pada jangka waktu lebih panjang.

Published
2023-12-20
Section
Articles