ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN DAN PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE FAST TRACK, CRASH PROGRAM DAN PENAMBAHAN SHIFT KERJA

Studi Kasus: Proyek EPC Sumbawa

  • Yosafat Yohanes Ruff Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Azaria Andreas Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/artesis.v4i1.6770
Abstract views: 76 | pdf downloads: 116
Keywords: Metode Fast Track, Crash Program, Penambahan Shift Kerja, Percepatan Proyek

Abstract

Dalam menanggapi keterlambatan, metode Fast Track, Crash Program, dan penambahan Shift kerja terbukti mampu memberikan solusi yang signifikan. Fast Track dan Crash Program efektif untuk mengurangi waktu pelaksanaan proyek, sedangkan penambahan Shift kerja dapat meningkatkan produktivitas. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa praktisi proyek dapat mempertimbangkan penerapan metode Fast Track, Crash Program, dan penambahan Shift kerja untuk mengelola proyek dengan lebih efisien, mengurangi keterlambatan, dan meningkatkan tingkat keberhasilan proyek. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab keterlambatan dan percepatan proyek pada proyek EPC di Sumbawa serta menganalisis dan mengevaluasi efektivitas metode Fast Track, Crash Program, dan penambahan Shift kerja dalam mengatasi tantangan tersebut. Metode penelitian melibatkan analisis dokumentasi proyek, wawancara dengan pihak terkait, dan pengumpulan data lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah faktor seperti kurangnya perencanaan yang matang, perubahan desain, dan kendala sumber daya merupakan penyebab umum keterlambatan proyek. Berdasarkan data sekunder dan primer yang peneliti dapatkan dari sumber menyatakan bahwa proyek tersebut mengalami keterlambatan sebesar 9.61% pada minggu ke 66 yang menyebabkan Completion of Project mengalami keterlambatan dari 07 Oktober 2024 menjadi 15 November 2024 dikarenakan adanya beberapa faktor dari sisi internal maupun eksternal, sehingga proyek tersebut mengalami keterlambatan sebesar 39 hari. Hasil analisis Keterlambatan dan Percepatan proyek memperlihatkan bahwa metode Fast Track lebih tepat digunakan dikarenakan tidak adanya penambahan Manpower, Cost serta dapat mengurangi durasi dari 221 hari menjadi 195 hari (26 hari atau 11.76%) dalam menggunakan metode tersebut sehingga Completion of Project bisa dicapai sesuai dengan Baseline Schedule yang telah disepakati antara kedua belah pihak yaitu Kontraktor dan Owner.

Published
2024-05-31