EVALUASI KINERJA OPERASIONAL DAN PELAYANAN BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA (STUDI KASUS: KORIDOR 10 TANJUNG PRIOK – PGC 2)

  • Ilham Digna Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
  • Nuryani Tinumbia Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/artesis.v4i2.7855
Abstrak views: 40 | pdf (English) downloads: 25

Abstrak

BRT Transjakarta Koridor 10 melayani rute Tanjung Priok – PGC 2, melewati beberapa jalan utama di Jakarta dan terintegrasi dengan layanan angkutan lain seperti KRL Cikarang dan KRL Tanjung Priok. Permasalahan yang sering terjadi pada koridor ini seperti penumpukan penumpang pada jam sibuk dan kemacetan akibat jalur yang tidak steril menyebabkan keterlambatan. Oleh karena itu, evaluasi kinerja operasional Transjakarta Koridor 10 perlu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor 687 Tahun 2002 dan Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja operasional BRT Transjakarta Koridor 10 eksisting yang terdiri dari faktor muat, waktu antara, frekuensi, waktu perjalanan, kecepatan perjalanan dan ketersediaan angkutan; menganalisis kinerja pelayanan; dan mengevaluasi kinerja operasional dan pelayanan dengan mengacu pada Standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini dilakukan 4 (empat) survei yaitu survei statis dan survei dinamis dimana survei statis dilakukan pada tiga halte yaitu Halte Tanjung Priok, Halte Utan Kayu Rawamangun dan Halte PGC 2, survei dinamis dilakukan didalam bus koridor 10 yang sedang beroperasi, survei inventarisasi pelayanan halte dan bus, dan survei wawancara penumpang. Hasil survei kemudian dianalisis dan dievaluasi berdasarkan standar yang ditetapkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh indikator pelayanan operasional BRT Transjakarta Koridor 10 eksisting masuk pada kategori baik, yang berarti telah sesuai dengan standar. Kemudian untuk kinerja pelayanan, sebagian besar pelayanan Halte Tanjung Priok, Utan Kayu Rawamangun dan PGC 2, serta bus 2 pintu dan 3 pintu yang beroperasi telah memenuhi standar pelayanan minimal yang disyaratkan. Namun ada beberapa jenis pelayanan dasar yang masih belum memenuhi, sehingga kedepannya diperlukan beberapa penambahan fasilitas pelayanan, terlebih untuk halte yang banyak penumpangnya dan halte yang bersinggungan dengan koridor lainnya maupun moda angkutan umum lainnya.

Diterbitkan
2024-11-30
Bagian
Articles