Penanganan Ujaran Kebencian Terhadap Presiden Jokowi di Media Sosial
Abstract views: 140 | PDF downloads: 216
Abstract
Problematika ujaran kebencian di Indonesia semakin merayap, menciptakan tantangan kompleks dalam hubungan antara pemerintah dan rakyat, terutama melalui media baru. Saatnya bagi pemerintah untuk menjalin komunikasi yang harmonis dengan masyarakat melalui new media, namun realitasnya seringkali tidak sesuai harapan. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana fenomena ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi berkembang di media sosial dan bagaimana penanganannya oleh Tim Komunikasi Presiden (TKP) serta Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia.Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus mendalam. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori konvergensi simbolik Ernest Boorman digunakan untuk memahami pertukaran pesan yang mempengaruhi pemahaman kolektif. Konsep ujaran kebencian, media sosial, dan netizen juga digunakan.Hasil analisis menunjukkan bahwa TKP dan KSP merespons ujaran kebencian dengan memberikan kontra narasi dan klarifikasi kepada publik melalui media mainstream dan sosial. Mereka juga berperan dalam menyampaikan informasi yang benar mengenai kebijakan pemerintah dan situasi di lingkungan istana. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penanganan dilakukan melalui klarifikasi langsung oleh presiden serta penyampaian kontra narasi melalui media sosial atau konferensi pers oleh KSP. Ini adalah langkah-langkah yang diambil untuk menjaga integritas pemerintahan dan meminimalkan dampak negatif dari ujaran kebencian
References
Arfin, A. (2011). Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.Bandung: PT.Remaja Rosda Karya.
Arikunto, S., Suharjono, & Supardi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.
Boorman,E.(n.d.). Symbolic Convergence Theory: A Communication Formulation. Https://Academia.oup.com.
Bungin, B. (2010). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmadi, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.Bandung: Alfabeta.
Denzin, N., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Denzin, N. K., & Yvonna S. Lincoln. (2017). The SAGE Handbook of Qualitative Research. New York: SAGE Publications, Inc.
Effendi, O. U. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Griffin, E. (2003). A First Look at Communication. New York: McGraw Hill.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek.Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.
Estaswara, H., Halim, U., Burhan, A.B. (2020). Memaknai Strategic Communication. Coverage, 11(1), 1-10.
Estaswara, H. (2011). Corporate Cyber-Crisis: A Case Study of Omni International Hospital in Indonesia. Journal of Modern Accounting and Auditing, 7(8), 878-890.
Heryanto, G. G. (2016). Diskurs Islam Nusantara di Media Sosial. Jakarta: Laswell Visitama.
Heryanto, G. G. (2018). Problematika Komunikasi Poltik. Yogyakarta: IRCiSoD.
Heryanto, G., Wahyudin, A., Zamroni, M., Ali, M., Sanuantari, M., & Juniawati. (2017). Melawan Hoax Di Media Sosial dan Media Massa. Yogyakarta: Trusmedia Publishing.
Hidayah. (2004). Budaya Islam: Tahlil. Jakarta: PT. Variapop Group.
Houben, R. (n.d.). Netizens and Communication: A New Paradigm. www.columbia.edu.
Moeloeng, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budyaa dan Sosioteknologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oktariana, P., & Soemantri, N. P. (2016). Interaktivitas Website Di Biro Humas Dan Protokol Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. CoverAge, 7(1), 69-81.
Santoso, E. (2016). Pengendalian Pesan Kebencian (Hate Speech) Di Media Baru Melalui Peningkatan Literasi Media. Prosiding Seminar Nasional Komunikasi, 88-94.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
https://apjii.or.id diakses pada Rabu, 21 Maret 2017
https://nasional .kompas.com/ Yoga sukmana. Ujaran Kebencian Dan Dua Sisi Media Sosial, di akses pada 27 Maret 2018
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diakses pada Senin, 16 April 2018
Rubrik.okezone.com. Diakses pada 13 Mei 2018. http://www.cnnindonesia .com diakses pada 17 Mei 2018 ksp.go.id
Presidenri.go.id https://www.facebook.com/jonru.page
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2004475046250113&id= 100000629114174
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid
https://www.facebook.com/permalink.
http://presidenri.go.id/berita-aktual/presiden-jokowi-pemerintah-tidak- akan-minta-maaf-pada-pki.html
http://presidenri.go.id/berita-aktual/darurat-dan-berbahaya-vaksin-mr- diperbolehkan-bahkan-wajib.html
http://presidenri.go.id/berita-aktual/perjuangan-mengambil-alih- pengelolaan-blok-tambang.html
http://www.ksp.go.id/rupiah-sempat-tertekan-krisis-ekonomi-1998-tak- akan-terulang/index.html
http://ksp.go.id/bahas-rakor-tka-moeldoko-rumor-serbuan-pekerja- tiongkok-tak-terbukti/