ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DAN KECUKUPANNYA DI KOTA DEPOK
Abstract views: 4810 | pdf downloads: 4329
Abstract
Penurunan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) berkaitan erat dengan kegiatan perubahan penggunaan lahan dari kawasan bervegetasi menjadi kawasan terbangun. Kota Depok memiliki RTH privat sebesar 40,68% dan RTH publik sebesar 9,32% (Bappeda, 2007). RTH privat telah melampaui standar 10%, sedangkan RTH publik masih lebih kecil dari standar 20%. Namun demikian, hal ini telah sesuai dengan UU RI No. 26 tahun 2007 dimana RTH minimal 30% dari luas wilayah.Permasalahan yang ada pada Kota Depok adalah banjir yang terjadi di beberapa Kecamatan di Kota Depok, yaitu Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya, faktor iklim yang seringkali tidak menentu dan minimnya ruang gerak masyarakat, yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya tingkat stress atau jenuh bagi masyarakat di Kota Depok. Hal ini mungkin disebabkan penempatan RTH yang tidak merata penyebarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis RTH Kota Depok dengan pendekatan model Model Indeks kenyamanan berdasarkan faktor iklim mikro melalui Sistem Informasi Geografis dengan beberapa parameter (suhu, Kelembababan, kecepatan angin, titik embun dan penggunaan lahan), Rekomendasi penggunaan lahan berdasarkan factor iklim mikro dan menganalisis hubungan antara indeks tingkat kenyamanan (Temperature Humidity Index) dengan RTH. Pendekatan Model Iklim Mikro menggunakan sistem indeks tingkat kenyamanan (Temperature Humidity Index). Citra Landsat 7 ETM dan Landsat 8 OLI yang diambil pada tanggal 18 dan 22 Oktober 2018, digunakan untuk identifikasi penggunaan lahan yang merupakan parameter utama dan Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk mengkombinasikan seluruh parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Depok memiliki luas 5830,478 Ha atau 28,95% dari total luasan tutupan lahan keseluruhan 20136,5672 Ha sesuai peta administratif Kota Depok. Hal ini Belum sesuai UU RI No. 26 Tahun 2007, dimana proporsi RTH minimal 30% dari luas wilayah. Serta Kota Depok memiliki Temperature Humidity Index (tingkat kenyamanan) dari masing – masing land use yang dilakukan pengambilan data iklim mikro adalah Area Hutan Kota memiliki THI sebesar 26,99 ºC masuk dalam kategori nyaman, Area Taman Kota memiliki THI sebesar 27,83 ºC masuk dalam kategori tidak nyaman dan Area Kawasan terbangun memiliki THI sebesar 28,61 ºC masuk dalam kategori tidak nyaman.
References
Alika,Nur. (2017). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Serang Tahun 2000-2015. [skripsi].Jakarta (ID): Universitas Islam Negeri Jakarta
Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1998 Tentang Fungsi Ruang Terbuka Hijau
Kota Depok Dalam Angka 2018. Depok : Badan Pusat Statistik Kota Depok
Masruddin, Fahril. (2017). Analisis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Bau Bau. [skripsi].Makassar (ID): Universitas Hasanuddin
Nofalina,Tety. (2010). Analisis Ruang Terbuka Hijau Kota Depok Dengan Pendekatan Model Konservasi Air Melalui Sistem Informasi Geografis. [skripsi].Bogor (ID): Intitut Pertanian Bogor
Peraturan Menteri Dalam Negri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:05/PRT/M/2008 Tentang Tujuan Penyelenggaraan Ruang Terbuka Hijau
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang No.25 Tahun 2015 Tentang Penyebaran Penduduk Indonesia
Prasetyo Teguh. (2002).Pengaruh Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Iklim Mikro Di Kota Pasuruan.Vol. 53. Cited in http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelCB4E6C3DB8AAF0E1605A9A9DB462650A.pdf. [11 November 2018].
Roswidyatmoko. Dwihatmojo (2016). Kajian Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang. Jakarta.
Undang-Undang No. 26 tahun 2007 dan Peraturan Menteri No. 69 Tahun 2013 Tentang Terbuka Hijau
Widya Aurelia. (2011). Analisis Perubahan Luas Ruang Terbuka Hijau Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di Jakarta Selatan [skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor