ANALISIS STRUKTUR STASIUN MRT (MASS RAPID TRANSIT) BLOK M TERHADAP KETAHANAN GEMPA (Studi Kasus : Stasiun MRT Blok M Jakarta Selatan)

  • Bahri Wahabi Universitas Pancasila
  • F.X. Ferry Munaf Universitas Pancasila
  • Fadli Kurnia Universitas Pancasila
DOI: https://doi.org/10.35814/infrastruktur.v4i2.699
Abstract views: 1481 | pdf downloads: 1458
Keywords: Respons Spektrum, Gempa, Stasiun MRT

Abstract

MRT Jakarta ( Mass Rapid Transit ) Adalah sebuah moda transportasi transit tercepat menggunakan kereta rel listrik yang dibangun di Jakarta dalam memajukan infrastruktur yang terintegrasi dan demi pemerataan transportasi diseluruh Indonesia. Dengan berbagai macam zona gempa di Indonesia maka stasiun MRT Blok M sebagai acuan untuk membangun stasiun lain di zona gempa yang berbeda. Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi bangunan struktur sehingga bisa sebagai acuan pembuatan stasiun MRT lainnya yang dengan spesifikasi yang sama, menganalisis kekuatan struktur (respons struktur) dari stasiun MRT Blok M, menganalisis kekuatan struktur berdasarkan gempa maksimum dan gempa minimum di Indonesia berdasarkan SNI 1726 2016. Dengan permodelan bantuan CSI Bridge V 20. Analisis ini membandingkan stasiun MRT dengan Respons Spektrum gempa rendah, Respons spektrum gempa tinggi , dan Respons spektrum gempa sedang . Sehingga di dapatkan momen maksimum untuk gempa tinggi 1334,8717 Ton-m , momen maksimum untuk gempa rendah 1179,4592 Ton-m, momen maksimum untuk gempa sedang 1256,9908 Ton-m. dan untuk gaya geser untuk gempa tinggi 507,8314 ton , untuk gempa rendah 505,0548 Ton, dan untuk gaya geser gempa sedang 506,4403 Ton . Displacement maksimum untuk permodelan gempa sedang -3,17 mm ke arah z , gempa skala rendah -2,48 mm ke arah z, gempa tinggi -3,21 mm ke arah z. untuk nilai defleksi maksimum 60,903 mm dengan gempa skala tinggi ,untuk nilai koefisien stabilitas maksimum akibat defleksi yaitu 0,025rad. Dalam analisis ini mengevaluasi tentang momen, gaya geser, displacement , simpangan antar lantai , koefisien stabilitas . dengan perbandingan antar gempa lemah dan gempa tinggi serta gempa eksisting.

References

Badan Standarisasi Nasional. (2008). standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan, SNI 2833 2008, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung, SNI 1726 2012. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2013). Beban minimum untuk perencanaan struktur bangunan gedung dan struktur lain, SNI -1727-2013,Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (2016.) Pembebanan untuk jembatan, SNI 1725 2016, Jakarta.

Computer & struktur, inc. (2017). CSI BRIDGE 2017, amerika

Muntohar, agus setyo. (2007). Jembatan , Yogyakarta.

Muslim fadhilah. (2012). kajian pengaruh gempa terhadap perilaku jembatan kabel suramadu selama tahap konstruksi dengan analisis riwayat waktu,skripsi, depok , universitas indonesia

Nawy, G. Adward. (1998). Beton Bertulang, Biro Penerbit, PT. Refika Aditama.

Nugroho, budi. (2016). perancangan jembatan , samarinda.

Sudarmoko. (1996). Perencanaan dan Analisis Kolom Beton Bertulang, Biro Penerbit, Yogyakarta.

Published
2019-07-27
How to Cite
Wahabi, B., Munaf, F. F., & Kurnia, F. (2019). ANALISIS STRUKTUR STASIUN MRT (MASS RAPID TRANSIT) BLOK M TERHADAP KETAHANAN GEMPA (Studi Kasus : Stasiun MRT Blok M Jakarta Selatan) . Jurnal Infrastruktur , 4(2), 105 - 112. https://doi.org/10.35814/infrastruktur.v4i2.699