Analisa Biaya dan Lamanya Waktu Pengobatan Pada Pasien Demam Tifoid Berdasarkan Clinical Pathway di Rs. Ridwan Meuraksa
Abstract views: 623 | pdf downloads: 747
Abstract
Clinical pathway atau jalur klinis adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk melakukan tindakan klinis berbasis bukti klinis medis pada fasilitas layanan kesehatan. Ini merupakan instrumen utama kendali mutu dan kendali biaya. Pemilihan ini ditujukan pada penyakit yang merupakan penyebab utama kematian, berisiko tinggi, dan biaya tinggi seperti demam tifoid. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui adanya perbedaan 4 regimen antibiotik terhadap lama rawat dan total biaya selama menjalani rawat inap di RS Ridwan Meuraksa. Sampel penelitian dilakukan pada seluruh pasien pasien tifoid yang dirawat di RS. Ridwan Meuraksa dengan kode Ina-CBGs A.01 yang memiliki data rekam medis lengkap. Sampel yang memenuhi kriteria dilakukan tahap selanjutnya dengan pengambilan data dari rekam medik, instalasi farmasi dan bagian keuangan. Dari hasil data yang diambil sampel di bagi menjadi 4 regimen antibiotik, yaitu regimen antibiotik A,B,C, dan D. Hasil penelitian menunjukkan pada sosiodemografi secara statistik tidak adanya perbedaan yang berarti terhadap 4 regimen antibiotik (Uji Kruskal-Wallis, p>0,05). Statistik rerata lama rawat dan biaya terhadap empat regimen antibiotik menunjukkan adanya perbedaan (Uji Kruskal-Wallis, p<0,05). Dari hasil disimpulkan bahwa total biaya antibiotik D adalah yang paling murah dalam tata laksana demam tifoid di RS Ridwan Meuraksa.