STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI PART JOINT RUBBER S BH17 DENGAN METODE FMEA DAN AHP
Abstract
PT Covac Indonesia merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang komponen presisi untuk industri yang berbahan dasar karet. Salah satu hasil produksinya adalah part joint rubber S BH17. Pada beberapa bulan terakhir, part joint rubber S BH17 sering mengalami penurunan kualitas akibat dari banyaknya produk cacat yang dihasilkan dari proses produksi, sehingga jumlah produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Dari target yang ditentukan sebesar 90% produk finish good, data aktual perusahaan hanya dapat mencapai 80% nya. Oleh karena itu, perlu dilakukan strategi dalam peningkatan kualitas guna mengurangi jumlah produk cacat. Dalam menentukan strategi yang akan digunakan, dibutuhkan metode pengambilan keputusan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) sebagai identifikasi risiko kegagalan potensial. Setelah itu melakukan proses penentuan mitigasi risiko dengan menggunakan metode AHP. Penelitian ini menggunakan beberapa kuesioner, seperti penilaian risiko oleh responden dan kuesioner perbandingan berpasangan pada strategi keputusannya. Adapun jumlah responden yang terlibat sebanyak lima orang ahli yang memang terlibat langsung dengan proses produksi Part Joint Rubber S BH17. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya cacat produk pada proses produksi Part Joint Rubber S BH17 adalah kualitas spare part yang tidak bagus dengan nilai RPN sebesar 700. Sedangkan alternatif prioritas yang terpilih adalah memperbarui spare part mesin secara berkala dengan bobot sebesar 0,540. Dengan demikian, PT Covac Indonesia dapat melakukan perbaruan spare part mesin dengan melihat jangka waktu pakai yang optimal.