Perbedaan Psychological Well-being pada Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga di Kota Malang
DOI:
https://doi.org/10.35814/mindset.v12i01.1579Kata Kunci:
psychological well-being, ibu bekerja, ibu rumah tangga, kota malangAbstrak
Salah satu individu yang memiliki peranan kompleks di dalam kehidupannya adalah seorang ibu, baik ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja. Hingga pada titik tertentu, seorang ibu yang peran utamanya sebagai pengatur rumah tangga bisa beralih atau menambah peran menjadi ibu bekerja. Ibu rumah tangga maupun ibu yang bekerja diharapkan tetap mampu menjalankan setiap peran dengan maksimal yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal ini kemudian mengarah pada kesejahteraan psikologis atau psychological well-being yang menjadi sesuatu yang ingin dimiliki oleh semua orang, tak terkecuali para perempuan yang memiliki peran sebagai ibu rumah tangga ataupun ibu bekerja di kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan psychological well-being terhadap ibu bekerja dan ibu rumah tangga. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki pendidikan terakhir SMP. Semua subjek berdomisili di kota Malang dan berjumlah 60 orang. Hasil uji beda adalah Z=0,296 dan signifikansi sebesar 0,767 (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat variabel psychological well-being antara ibu bekerja dan tidak bekerja.
Referensi
Apreviadizy, P. & Puspitacandri, A. (2014). Ditinjau dari ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Jurnal Psikologi Tabularasa, 9 (1), 58-65. https://media.neliti.com/media/publications/127612-ID-perbedaan-stres-ditinjau-dari-ibu-bekerj.pdf
Clemente, M., Hezomi, H., Allahverdipour. H., Jafarabadi, M. A., & Safaian, A. (2016). Stress and psychological well-being: An explanatory study of the iranian female adolescents. Journal of Child and Adolescent Behavior, 4(1), 282. doi:10.4172/2375-4494.1000282
Eva, N., Shanti, P., Hidayah, N., & Bisri, M. (2020). Pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa dengan religiusitas sebagai moderator. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 5(3), 122–131. https://doi.org/10.17977/um001v5i32020p122
Karasawa, M., Curhan, K. B., Markus, H. R., Kitayama, S. S., Love, G. D., Radler, B. T., & Ryff, C. D. (2011). Cultural perspectives on aging and well-being: A comparison of Japan and the United States. International Journal of Aging and Human Development, 73, 73–98. https://doi.org/10.2190%2FAG.73.1.d
Lavee, Y., Sharlin, S., & Katz, R. (1996). The effect of parenting stress on marital quality: An integrated mother–father model. Journal of Family Issues, 17(1), 114-135. https://doi.org/10.1177/019251396017001007
Mabalay, M. C. (2019). Coping mechanisms strategies on stressors of mother – administrators in higher education institutions. International Review of Social Science, 7(5), 195-202.
Matlin, M. W. (1987). The Psychology of Women. Fort Wort: Holt Rine Hart & Winston.
Munandar, U. (2001). Wanita Karier Tantangan Atau Peluang, Yogjakarta: Sunan Kalijaga Press.
Pandia, W. S. S. (1997). Hubungan Antara Peran Jenis Kelamin dengan Sikap Terhadap Perceraian Pada Wanita Bekerja [Skripsi, Universitas Indonesia]. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? exploration on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychological, 57, 1060-1081. https://doi.org/10.1037/0022-3514.57.6.1069
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 719-727. https://doi.org/10.1037//0022-3514.69.4.719.
Ryff, C. D., & Singer, B. H. (2006). Best news yet on the six-factor model of well-being. Social Science Research, 35(4), 1103-1119. https://doi.org/10.1016/j.ssresearch.2006.01.002
Santrock, J. W. (2002). Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.
Springer, K. W., Pudrovska, T., & Hauser, R. M. (2011). Does psychological well-being change with age?: longitudinal tests of age variations and further exploration of the multidimensionality of ryff's model of psychological well-being. Social Science Research, 40, 392-398. https://doi.org/10.1016/j.ssresearch.2010.05.008.
Sumarjo. (1995). Peran Ibu Rumah Tangga dalam Pembinaan Keluarga Sehat. Yogyakarta.
Wirawan, H., Suryadi, D., Satiadarma, M. (2004). Gambaran konflik emosional perempuan dalam menentukan prioritas peran ganda. Jurnal Ilmiah Psikologi ARKHE, 9(1), 11-22. Jakarta: Universitas Tarumanagara. http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/psi1/article/view/123
Wolla, S. A., & Sullivan, J. (2017). Education, Income, and Wealth. Page One Economics®, January 2017. https://research.stlouisfed.org/publications/page1-econ/2017/01/03/education-income-and-wealth/
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The multidimensional scale of perceived social support. Journal of Personality Assessment, 52(1), 30-41. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa5201_2