Dampak Kekerasan Seksual di Ranah Domestik terhadap Perkembangan Remaja
Abstract views: 469 | PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 1159
Abstract
The protection of children from sexual abuse, both within the family and society, is a fundamental right that must be guaranteed. The phenomenon of domestic sexual violence committed by family members indicates a lack of protection and security for children to grow and develop. The impact of such experiences can be detrimental to a child's development in the present and potentially dangerous in the future. This study aims to comprehensively describe the impact of domestic sexual violence and to discuss inhibiting and supportive factors in the recovery process. A qualitative phenomenological method with an Interpretative Phenomenology Analysis (IPA) approach was used in this study. The researcher conducted semi-structured interviews with an epoche attitude as the basis for answering the research objectives. Participants were purposively selected, and two female participants aged 10-19 years who experienced sexual violence by family members were obtained. The study found that there are psychological impacts that disrupt adolescent development in cognitive, emotional, physical, and social aspects. Additionally, there are post-traumatic symptoms, social factors that worsen the impact of sexual violence, and supportive factors that aid in the recovery process. The study also discovered a new finding: the lack of sexual education and power relations as contributing factors to domestic sexual violence.
References
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Jawa Barat: Jejak
Astuti, I.S. (2017). Interaksi sosial korban perkosaan di Kabupaten Tuban (Studi kasus stigma negatif dan diskriminasi masyarakat kepada korban perkosaan). (Skripsi Universitas Airlangga). Diakses dari:
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsf6d9911513full.pdf
Briere, J.N., & Elliott, D.M. (1994). Immediate and long term impacts of child sexual abuse. The Future of Children, 4(2), 54-69
Daulay, D. A., Rahmawati, A., & Rola, F. (2017). Self-concept differences between obese and non-obese adolescents: A comparative study of high school students in Medan city. Advances in Social Science, Educational and Humanities Research, 136, 266-270.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Erni, Y. (2017). Dinamika konsep diri korban kekerasan seksual golongan incest. Kognisi Jurnal, 1(2), 125-137
Erlinda. (2014). Upaya peningkatan anak dari bahaya kekerasan, pelecehan dan eksploitasi. Diakses dari:
https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/users/12/SESI%20II%20-%202.%20paparan-kementerian-2014-nov-bandung-erlinda-REV-fix.pdf
Fuadi, M. A. (2011). Dinamika psikologis kekerasan seksual: Sebuah studi fenomenologis. PSIKOISLAMIKA: Jurnal Psikologi Islam, 8(2), 191-208
Hamby, S. (2017). On defining violence, and why it matters. American Psychological Association: Psychology of Violence, 7(2), 167-180
Hall, M., & Hall, J. (2011). The long-term effects of childhood sexual abuse: Counseling implications. American Counseling Association, VISTAS Online. Diakses dari:
http://counselingoutfitters.com/vistas/vistas11/Article_19.pdf
Hasiolan, M.I., & Sutejo. (2015). Efek dukungan emosional keluarga pada harga diri remaja: Pilot study. Jurnal Keperawatan Indonesia, 18(2), 67-71
Huraerah, A. (2018). Kekerasan terhadap anak, edisi keempat. Bandung: NUANSA CENDEKIA
Hurlock, E.B. Edisi kelima. (2017). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: ERLANGGA
Irwanto., & Kumala, H. (2020). Memahami Trauma: Dengan Perhatian Khusus pada Masa Kanak-Kanak. Jakarta: Kompas
Joni, D.A., & Surjaningrum, E.R. (2020). Psikoedukasi pendidikan seks kepada guru dan orang tua sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak. Jurnal Diversita, 6(1), 20-27
Kahija, Y.F. (2017). Penelitian fenomenologi: Jalan memahami pengalaman hidup. Yogyakarta: KANISIUS
King, L. (2016). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika
Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2021). Data kasus pengaduan anak 2016-2020. Bank Data Perlindungan Anak. Diakses dari:
https://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/data-kasus-pengaduan-anak-2016-2020
Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2022). Data kasus perlindungan anak januari-juni 2022. Bank Data Perlindungan Anak. Diakses dari:
https://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/data-kasus-perlindungan-anak-januari-juni-2022
Komnas Perempuan. (2020). Kekerasan terhadap perempuan meningkat: Kebijakan penghapusan kekerasan seksual menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak perempuan. Catatan Tahunan Terhadap Perempuan Tahun 2019
Komnas Perempuan. (2021). Perempuan dalam himpitan pandemi: Lonjakan kekerasan seksual, kekerasan siber, perkawinan anak dan keterbatasan penanganan di tengah Covid-19. Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2020.
Komnas Perempuan. (2022). Bayang-bayang stagnasi: Daya pencegahan dan penanganan berbanding peningkatan jumlah, ragam dan kompleksitas kekerasan berbasis gender terhadap perempuan. Catatan Tahunan Terhadap Perempuan Tahun 2021
Mubina, N. (2017). Konsep diri pada perempuan korban kekerasan seksual di karawang. Psychophedia: Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 2(2), 19-36
Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene, B. (2018). Abnormal Psychology In A Changing World Tenth Edition. Pearson
Noviana, I. (2015). Kekerasan seksual terhadap anak: Dampak dan penanganannya. Sosio Informa, 1(1), 13-28
Perserikatan Bangsa-Bangsa. (1989). Konvensi Hak-Hak Anak. Diakses dari:
https://www.balitbangham.go.id/pcontent/peraturan/Konvensi%20Hak-Hak%20Anak.pdf
Putra, N.Y., Tania, M., Iklima, N., & Maulana, D.L. (2017). Perancangan infografis tentang dampak kebiasaan begadang terhadap pola tidur sehat bagi remaja. Jurnal Sketsa, 4(2), 53-60
Ranny., Azizi, R., Rianti, E., Amelia, S.H., Novita, M., & Lestarina, E. (2017). Konsep diri remaja dan peranan konseling. Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 2(2), 40-47
Rifa’at, M., & Farid, A. (2019). Kekerasan terhadap perempuan dalam ketimpangan relasi kuasa: Studi kasus di Rifka Anissa Women’s Crisis Center. SAWWA: Jurnal Studi Gender, 14(2), 175-190
Sakalasastra, P.P. (2012). Dampak psikososial pada anak jalanan korban pelecehan seksual yang tinggal di Liponsos Anak Surabaya. (Skripsi Universitas Airlangga). Diakses dari:
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/110710244_3v.pdf
Sihotang, N., Yusuf, A. M., & Daharnis. (2013). Pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja awal dalam aspek kemandirian emosional (Studi eksperimen di SMP Frater Padang). Konselor, 2(4), 180-185.
Soetjiningsih, C.H. (2012). Perkembangan Anak: Sejak Pembuahan Sampai dengan Kanak-kanak Akhir. Depok: PRENADAMEDIA
Trickett, P., Noll, J., & Putnam, F. (2011). The impact of sexual abuse on female development: Lesson from a multigenerational, longistudinal research study, 23(2), 76-453.
DOI: 10.1017/S0954579411000174
Trihastuti, A., & Nuqul, F.L. (2020). Menelaah pengambilan keputusan korban pelecehan seksual dalam melaporkan kasus pelecehan seksual. Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi, 11(1), 1-124
Tursilarini, T.Y. (2017). Dampak kekerasan seksual di ranah domestik terhadap keberlangsungan hidup anak. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 41(1), 77-92
Undang-Undang Republik Indonesia. (2002). Perlindungan Anak
Whealin, J., & Barnett, E. (2007). PTSD: National Center for PTSD. Dikutip 12 Juni 2021. Diakses dari:
https://www.ptsd.va.gov/professional/treat/type/sexual_abuse_child.asp
Wilmshurst, L. (2015). Essentials of Child and Adolescent Psychopathology Second Edition. John Wiley: New Jersey
World Health Organization. (2021). Adolescent health in the South-East Asia Region. Dikutip 12 Juni 2021 Diakses dari:
https://www.who.int/southeastasia/health-topics/adolescent-health
World Health Organization. (2002). Chapter 6 Sexual violence. Diakses dari:
http://whqlibdoc.who.int/publications/2002/9241545615_eng.pdf