Analisis Framing Pada Media Detikcom dan CNN Indonesia Terhadap Pemberitaan Konflik Pulau Rempang
Abstract views: 235 | PDF downloads: 323
Abstract
Media massa memainkan peran krusial dalam membentuk opini publik dan menyediakan informasi kepada masyarakat, terutama dalam era digital seperti sekarang. Detik.com dan CNN Indonesia merupakan dua platform berita daring terkemuka di Indonesia yang menjadi fokus utama dalam meliput konflik di Pulau Rempang, yang melibatkan pemerintah, masyarakat adat, dan perusahaan. Konflik ini menimbulkan perdebatan terkait hak tanah, partisipasi masyarakat, dan dampak lingkungan. Penelitian ini menganalisis framing pada pemberitaan konflik Pulau Rempang oleh Detik.com dan CNN Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan fokus pada analisis framing media terhadap konflik pulau Rempang. Objek penelitian ini adalah berita yang dipublikasikan oleh Detik.com dan CNN Indonesia mengenai konflik tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan analisis framing Robert Entman yang terdiri dari Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgment, dan Treatment Recommendation. Data primer diambil dari kedua sumber berita, didukung oleh data sekunder dari kajian ilmiah terkait. Tahapan penelitian melibatkan penyajian data, reduksi data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan perbedaan pendekatan antara Detik.com yang lebih fokus pada aspek praktis dan solusi darurat, dan CNN Indonesia yang memberikan perspektif lebih komprehensif dengan merinci indikator framing. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang cara media membentuk naratif dan memengaruhi persepsi publik terhadap konflik. Detik.com dan CNN Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk opini publik, dan pemahaman terhadap framing media diperlukan dalam mengonsumsi berita. Penelitian selanjutnya dapat melibatkan analisis lebih lanjut terkait perspektif masyarakat setempat dan kelompok yang mungkin tidak terwakili dalam berita, untuk kontribusi lebih lanjut dalam pemahaman konflik dan pengaruh media