POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GOA GUDAWANG SEBAGAI SPECIAL INTEREST DARK TOURISM

  • Yuviani Kusumawardhani Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor
DOI: https://doi.org/10.35814/tourism.v9i2.1613
Abstract views: 484 | pdf downloads: 523

Abstract

Special interest dark tourism menawarkan perjalanan wisata ke tempat atau situs yang berkaitan dengan bencana, kematian, dan tragedi untuk memberikan pengalaman yang tidak biasa dan edukasi yang dapat merubah emosional wisatawan secara psikologis. Goa Gudawang yang berada di Kabupaten Bogor memiliki potensi untuk dijadikan special interest dark tourism. Namun empat tahun terakhir jumlah wisatawan yang berkunjung ke Goa Gudawang mengalami penurunan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan memberikan sebuah konsep baru dengan menganalisis potensi dan merumuskan strategi pengembangan Goa Gudawang sebagai special interest dark tourism.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan alat analisis fishbone dan analisis SWOT. Hasil analisis fishbone memberikan potensi dark tourism Goa Gudawang melalui lima aspek yaitu atraksi, aktivitas, aksesibilitas, amenitas, dan akomodasi. Kemudian hasil analisis potensi digunakan untuk merumuskan empat strategi pengembangan dengan menggunakan matriks SWOT. Special interest dark tourism dipilih sebagai grand strategy pengembangan wisata Goa Gudawang karena karakteristik special interest dark tourism tidak berfokus pada mass tourism namun menitikberatkan pada daya dukung wisata (carrying capacity). Strategi ini dipilih dengan mempertimbangkan bahwa Goa Gudawang termasuk Kawasan Lindung Geologi terkait fungsinya sebagai kawasan yang memiliki fungsi lindung hidrologi dan ekologi.  Selain itu, Brand awareness dark tourism diambil sebagai langkah awal yang tepat untuk memperkenalkan dark tourism yang dianggap masih tabu dan untuk meningkatkan eksistensinya di masyarakat.

References

Aho, S. K. (2001). Towards a general theory of touristic experiences: Modelling experience process in tourism. Tourism Review, 56, 33–37.
Buda., D.M., & McIntosh, A. J. 2013. Dark Tourism and Voyeurism: Tourist arrested for “spying” in Iran. International Journal of Culture, Tourism, and Hospitality Research, 7(3), 214-226.
Cohen, Erick H. 2011. Educational dark tourism at an in populo site: The Holocaust Museum in Jerusalem. Annals of Tourism Research Volume 38 Issue 1, January 2011: 193-209
Connell, J. (2017). Shining light on the darkness. Placing tourists within North Korean tourism. Comment on: Desiring the dark: ‘A taste for the unusual’ in North Korean tourism? Current Issues in Tourism, 20(4), 356–362
Damanik, Janianton dan Weber, Helmut F. (2006). Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: PUSBAR UGM & ANDI YOGYAKARTA
Douglas, N., Douglas, N., & Derret, R. (Eds.). (2001). Special interest tourism. Melbourne, Australia: Wiley.
Gnoth, J. (1997). Tourism motivation and expectation formation. Annals of Tourism Research, 24, 283–304.
Goossens, C. (2000). Tourism information and pleasure motivation. Annals of Tourism Research, 27, 301–321.
Hlavin-Schulze, K. (1998a). Alles schon mal dagewesen? Reisen in der postmoderne. Tourismus Journal, 2, 273–282.
Hlavin-Schulze, K. (1998b). Man reist ja nicht um anzukommen. Reisen als kulturelle praxis (One does not travel to get there. Travel as cultural practice). Frankfurt: Campus Verlag.
Hosany, S., & Prayag, G. (2013). Patterns of tourists’ emotional responses, satisfaction, and intention to recommend. Journal of Business Research, 66, 730–737
Hyde, Kenneth F., & Harman, Serhat. 2011. Motives for a secular pilgrimage to the Gallipoli battlefields. Journal Tourism Management Volume 32, Issue 6, December 2011: Pages 1343-1351.
Ishikawa, Kaoru. (2005). Pengendalian Mutu Terpadu, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Lennon, John and Malcolm Foley, 2000, Dark Tourism: The Attraction of Death and Disaster, London, Continuum.
Light, Duncan. 2013. Progress in dark tourism and thanatourism research: An uneasy relationship with heritage tourism. Tourism Management. Vol 61: (275-301)
Morgan (1996). The leisure product. Marketing for leisure and tourism. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Noga Collins-Kreiner. 2016. Dark tourism as/is pilgrimage. Journal Current Issues in Tourism Vol 19 Issues (12): 1185-1189
Opaschowski, H. W. (2001). Tourismus im 21. Jahrhundert, das gekaufte paradies. Hamburg: B.A.T. Freizeit-Forschungsinstitut GmbH.
Urry, J. (2000). Sociology beyond societies. London: Rutledge
Zheng Chunhui Zheng., Zhang Jie., Zhang Honglei and Qian Lili. Exploring sub-dimensions of intrapersonal constraints to visiting “dark tourism” sites: a comparison of participants and non-participants. Asia Pacific Journal Of Tourism Research. Vol 22 Issue 1 (2017): 22-33.
Published
2021-06-29
How to Cite
Yuviani Kusumawardhani. (2021). POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN GOA GUDAWANG SEBAGAI SPECIAL INTEREST DARK TOURISM. Journal of Tourism Destination and Attraction , 9(2), 107-114. https://doi.org/10.35814/tourism.v9i2.1613