ANALISA PEMANFAATAN SAMPAH PERKOTAAN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA CINIRU KABUPATEN KUNINGAN

  • Uu Surma
  • Sorimuda Harahap
  • Laode Firman
DOI: https://doi.org/10.35814/teknobiz.v10i1.1355
Abstract views: 783 | PDF downloads: 1823
Keywords: Sampah, pengolahan sampah, konversi termokimia, konversi biologi

Abstract

Sampah merupakan hal yang tidak asing di telinga kita karena di manapun dan kapanpun sampah setiap harinya dapat kita lihat, rasakan dan diraba. Sampah menjadi isu serius yang harus segera ditangani tidak hanya karena merusak lingkungan, sampah juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan merugikan lingkungan. Sampah dapat menimbulkan dampak negatif apabila kita biarkan dan berdampak posistif/ bahkan menghasilkan uang apabila kita dapat memanfaatkannya. Kabupaten Kuningan merupakan wilayah dari Provinsi Jawa Barat, dengan luas administrative 1195.7 km2, Jumlah penduduk sebesar 1.068.201 jiwa, memiliki luas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seluas 5.8 Ha, luas lahan yang telah terpakai sebesar 3.5 Ha. Lokasi TPSA Ciniru berada dari jarak perumahan sekitar 2 km.Solusi yang ditawarkan dalam mengurangi sampah adalah dengan mengolah sampah menjadi pembangkit listrik tenaga sampah dengan dua metode yaitu: pemanfaatan energi dengan metode konversi termokimia dan konversi biologi. Pada metode konversi termokimia, sampah dari TPSA memiliki sampah yang bersifat basah dan kering, dimana untuk basah dari sisa makanan akan di proses kembali dengan metode biologi. Adapun sampah yang bersifat kering, dapat dipergunakan untuk RDF (Refuse Derived Feul) sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga sampah dengan siklus tenaga uap (PLTU). Dengan hasil perhitungan proses termokimia dan biokimia, maka daya yang dapat dihasilkan adalah 154 MW (termokimia) dan 1,4 MW (gas metan). Total energi potensi daya listrik yang dapat dibangkitkan sebesar 155,4 MW. Untuk potensi secara biologi dapat mempergunakan biodigeseter sebagai proses pemanfaatan energi daya yang didapat adalah 2,1 MW

Published
2020-03-14
Section
Articles