Analisis Pengaruh Jarak dan Waktu Terhadap Tingkat Kebisingan di Pemukiman Akibat Sumber dari PLTU dengan Pendekatan Statistik
Abstract views: 91 | PDF downloads: 51
Abstract
Kebisingan dari aktivitas putaran blower pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mencapai 115 dB, Tingkat yang membahayakan pendengaran manusia. Oleh karena itu, PLTU harus memberikan peredam kebisingan pada ruangan mesinnya. Studi sebelumnya telah meneliti pengaruh jarak dan waktu terhadap kebisingan akibat operasional mesin pembangkit listrik, Namun belum menggunakan pendekatan Taguchi yang dapat menganalisis interaksi faktor-faktor tersebut secara komprehensif, Sehingga Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jarak dan waktu terhadap kebisingan di pemukiman akibat PLTU menggunakan metode Taguchi kemudian dilanjutkan menganalisis menggunakan Regresli linear menggunakan Software Minitab. Data kebisingan diukur dengan variasi jarak dan waktu siang - malam. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada jarak 400 meter menunjukan hasil rata-rata sebesar 54,22 dB, Karena aktivitas PLTU cenderung stabil sepanjang hari, perbedaan antara siang dan malam hanya berdampak kecil pada tingkat kebisingan. dimana hasil tersebut sudah dibawah ambang batas yang diizinkan pada tingkat kebisingan di pemukiman sekitar PLTU. Hasil penilitian ini dapat menjadi indikator jarak antara PLTU dengan pemukiman minimal sejauh 400 meter.
Downloads
References
[2] Prima Fithri1, Indah Qisty Annisa. 2015, ”Analisis Intensitas Kebisingan Lingkungan Kerja pada Area Utilities Unit PLTD dan Boiler di PT.Pertamina RU II Dumai”, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas.
[3] L. Chunaeni, B. Arif, Ekaningtyas. 2002, “Penelitian Kebisingan di Sistem Genarator dan Daerah Sekitar PLTU Suralaya Serang Banten”. LAPAN.
[4] Dea Rachmayati Anggraini1, Yulisa Fitrianingsih1, Dan Aji Ali Akbar. 2020 , “Analisis Tingkat Kebisingan Dan Persebarannya Menggunakan Metode Noise Mapping Pada PLTD Siantan, Kalimantan Barat”, Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura Pontianak.
[5] Prayogo, I., Widajati, N., Keselamatan, D., & Kerja, K. (2015). Perbedaan Gangguan Pendengaran Akitab Bising Antara Operator CCR PLTU Dengan PITGUDI PT PJB UP Gresik.
[6] Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996. “Tentang Baku Tingkat Kebisingan”.
[7] Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Kep.51/Men/1999. “Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja”
[8] Uswatun Hasanah, Zulfikar Ali As, Maharso. (2016) Tingkat Kebisingan di Kawasan Pemukiman Sekitar PLTD Muara Teweh
[9] Ow, L. F., & Ghosh, S. (2017). Urban cities and road traffic noise: Reduction through vegetation. Applied Acoustics, 120, 15–20.
[10] Anirban C. Mitraa, J. Mukul, S. Tanushri, , G Kiranchand.2015, “ Implementation of Taguchi Method for Robust Suspension Design” Procedia Engineering.
[11] SNI 03-6386-2000
[12] I.H. Muhammad, Wahyudin, S. Erlan, Azwaruddin, 2022. “Pemetaan Tingkat Kebisingan Akibat Kegiatan OperAsional Mesin Pembangkit PT PLN (Persero) ULPL Ampenan di Daerah Tanjung Karang”, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan.
Copyright (c) 2024 Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.